Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Chito bermain dengan seekor buaya raksasa di Siquirres, Kosta Rika, Agustus 2009. Dr Vladimir Dinets, seorang peneliti di University of Tennessee mengatakan kepada Dailymail, pada 11 Februari 2015, bahwa buaya memiliki sifat lembut juga. Buaya ingin bersenang-senang, berselancar arus, dan naik di punggung masing-masing. Barry Bland/Barcroft Media/Getty Images
Chito bermain dengan buaya di Siquirres, Kosta Rika, Agustus 2009. Kisah persahabatan Chito dengan buaya raksasa bernama Pocho ini sangat terkenal di dunia. Persahabatan dimulai ketika Chito menemukan buaya sepanjang 5 meter sedang sekarat akibat kepalanya ditembak di sebuah danau dekat rumahnya, pada 1991. Barry Bland/Barcroft Media/Getty Images
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Chito membawa buaya raksasa yang hampir mati itu ke rumahnya. Enam bulan ia mengobati dan memberi makan hingga buaya itu sehat kembali. Selama pengobatan, buaya tersebut tidur di rumah Chito. Barry Bland/Barcroft
Chito berniat mengembalikan Pocho ke habitatnya. Ia membawa Pocho ke sungai dekat rumahnya. Keesokan pagi, Chito mendapati buaya tersebut sedang tidur di beranda rumahnya. Barry Bland/Barcroft Media/Getty Images
Chito bersama Pocho di Kosta Rika, pada 2009. Chito kemudian menempatkan Pocho di kolam besar dekat rumahnya dan setiap hari bermain bersama. Istri pertama Chito pergi meninggalkannya, karena pria pencari ikan ini karena lebih banyak menghabiskan waktu bersama Pocho dibanding dirinya. Barry Bland/Barcroft Media/Getty Images
Chito dan Pocho di Kosta Rika, Agustus 2009. Persabatan pria dan buaya yang legendaris ini berakhir setelah Pocho mati secara alamiah, pada tahun 2011. Kisah ini selalu dikenang, bahkan tak jarang muncul ketika media memberitakan soal buaya. Barry Bland/Barcroft Media/Getty Images
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini