Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Robot humanoid Sophia, yang dikembangkan oleh Hanson Robotics, memegang kuas saat menggambar di atas selembar kertas sebelum melelang karya seni non-fungible token (NFT) miliknya, di Hong Kong, 16 Maret 2021. REUTERS/Tyrone Siu
Robot humanoid Sophia, yang dikembangkan oleh Hanson Robotics, melihat lukisan di studionya sebelum melelang karya seni non-fungible token (NFT) miliknya, di Hong Kong, 16 Maret 2021.REUTERS/Tyrone Siu
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Robot humanoid Sophia, yang dikembangkan oleh Hanson Robotics, menggambar di atas selembar kertas sebelum melelang karya seni non-fungible token (NFT) miliknya, di Hong Kong, 16 Maret 2021. Menurut seorang kolektor, seni Sophia bisa menjadi "karya sejarah yang sangat, sangat penting." REUTERS/Tyrone Siu
Robot humanoid Sophia, yang dikembangkan oleh Hanson Robotics, menggambar di atas selembar kertas sebelum melelang karya seni non-fungible token (NFT) miliknya, di Hong Kong, 16 Maret 2021. Lelang ini menjadi penjualan pertama dari karya-karya yang dibuat bersama dengan kecerdasan buatan (AI). REUTERS/Tyrone Siu
Robot humanoid Sophia, yang dikembangkan oleh Hanson Robotics, menggambar di atas selembar kertas sebelum melelang karya seni non-fungible token (NFT) miliknya, di Hong Kong, 16 Maret 2021. Robot ini menggabungkan elemen-elemen dari karya Bonaceto, sejarah seni, dan lukisan. REUTERS/Tyrone Siu
Robot humanoid Sophia, yang dikembangkan oleh Hanson Robotics, menggambar di atas selembar kertas sebelum melelang karya seni non-fungible token (NFT) miliknya, di Hong Kong, 16 Maret 2021. Robot Sophia, diresmikan pada 2016 yang menghasilkan karya seninya bekerja sama dengan seniman digital Italia Andrea Bonaceto. REUTERS/Tyrone Siu
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini