Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hoshyar Ali menampilkan ranjau yang telah dinonaktifkan di rumahnya di kota Kurdi Halabja, Irak, 4 Januari 2019. Mantan pejuang Kurdi ini terus aktif memusnahkan ranjau darat meski kedua kakinya diamputasi. REUTERS/Ako Rasheed
Hoshyar Ali mencoba menonaktifkan ranjau darat di sebuah ladang ranjau di Halabja, Irak, 4 Januari 2019. Kedua kakinya diamputasi karena terkena ledakan ranjau darat pada 1989 dan 1994. REUTERS/Ako Rasheed
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hoshyar Ali mencoba menonaktifkan ranjau darat di sebuah ladang ranjau di Halabja, Irak, 4 Januari 2019. Ia telah menggali lebih dari dua juta ranjau darat sejak 1986, awal mula ia bergabung dengan Peshmerga. REUTERS/Ako Rasheed
Hoshyar Ali berjalan dengan kaki prostetik dan tongkat di sebuah ladang ranjau di Halabja, Irak, 4 Januari 2019. Ia bekerja secara sukarela dan bersedia menerima panggilan untuk membersihkan ladang ranjau di berbagai tempat. REUTERS/Ako Rasheed
Hoshyar Ali menampilkan ranjau yang telah dinonaktifkan di rumahnya di kota Kurdi Halabja, Irak, 4 Januari 2019. Membersihkan ladang ranjau telah menjadi bagian dari hidup Hoshyar, sepertiga dari wilayah di sepanjang perbatasan Iran, wilayah Halabja dan Sulaimaniya, telah dibersihkan sejauh ini. REUTERS/Ako Rasheed
Hoshyar Ali menunjukkan makam tempat kedua kakinya dimakamkan di kota Kurdi Halabja, Irak, 4 Januari 2019. Bagian kakinya dikubur di tujuh tempat yang berbeda, yaitu di Iran, Jepang, Rusia, Pinshar, Sulaimaniya, Gunung Bamo dan Halabja. REUTERS/Ako Rasheed
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini