Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Foto

Potret Tambang Emas Rakyat di Pulau Obi

7 Januari 2024 | 16.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Foto 1 dari 4

Seorang penambang memasuki lubang berkedalaman 15 meter di Pertambangan Rakyat Desa Anggai, Kecamatan Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, Ahad, 7 Januari 2024. Tambang yang mulai beroperasi sejak tahun 1996 itu sudah memiliki izin Wilayah Pertambangan Rakyat dengan sistem pengolahan emas menggunakan tromol yang mampu menghasilkan 10 gram emas setiap kali penggilingan dan hingga saat ini tambang emas rakyat tersebut masih berproduksi serta menjadi mata pencaharian sebagian warga di Desa Anggai. ANTARA/Andri Sapu

Image of Tempo
Perbesar
Foto 2 dari 4

Seorang buruh tambang menghancurkan material (batu rep) yang mengandung emas untuk dimasukkan ke dalam tromol di Pertambangan Rakyat Desa Anggai, Kecamatan Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, Ahad, 7 Januari 2024. ANTARA/Andri Saputra

Image of Tempo
Perbesar
Foto 3 dari 4

Sejumlah penambang memasukan material (batu rap) yang mengandung emas ke dalam tromol di Pertambangan Rakyat Desa Anggai, Kecamatan Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, Ahad, 7 Januari 2024. Tambang yang mulai beroperasi sejak tahun 1996 itu sudah memiliki izin Wilayah Pertambangan Rakyat dengan sistem pengolahan emas menggunakan tromol yang mampu menghasilkan 10 gram emas setiap kali penggilingan dan hingga saat ini tambang emas rakyat tersebut masih berproduksi serta menjadi mata pencaharian sebagian warga di Desa Anggai. ANTARA/Andri Saputra

Image of Tempo
Perbesar
Foto 4 dari 4

Sejumlah penambang menarik material dari lubang mengunakan katrol di Pertambangan Rakyat Desa Anggai, Kecamatan Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, Ahad, 7 Janauri 2024. Tambang yang mulai beroperasi sejak tahun 1996 itu sudah memiliki izin Wilayah Pertambangan Rakyat dengan sistem pengolahan emas menggunakan tromol yang mampu menghasilkan 10 gram emas setiap kali penggilingan dan hingga saat ini tambang emas rakyat tersebut masih berproduksi serta menjadi mata pencaharian sebagian warga di Desa Anggai. ANTARA/Andri Saputra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus