Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Foto

Pria Prancis Buat Sabun dari Lendir Siput

18 Mei 2021 | 12.11 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Foto 1 dari 6

Sabun batangan yang terbuat dari lendir siput dibuat oleh petani siput Prancis Damien Desrocher dijual di tokonya di Wahagnies, dekat Lille, Prancis, 11 Mei 2021. REUTERS/Ardee Napolitano

Image of Tempo
Perbesar
Foto 2 dari 6

Damien Desrocher mengekstrak lendir siput yang digunakan untuk membuat sabun batangan di kandang siputnya di Wahagnies, dekat Lille, Prancis, 11 Mei 2021. Desrocher bertujuan memproduksi 3.000 batang sabun lendir siput di tahun pertama produksinya. REUTERS/Ardee Napolitano

Image of Tempo
Perbesar
Foto 3 dari 6

Seekor siput yang lendirnya digunakan untuk membuat sabun batangan di kandang siputnya di Wahagnies, dekat Lille, Prancis, 11 Mei 2021. esrocher mengatakan lendir mengandung molekul kolagen dan elastin, yang memiliki sifat anti-penuaan dan penyembuhan kulit. REUTERS/Ardee Napolitano

Image of Tempo
Perbesar
Foto 4 dari 6

Damien Desrocher memegang siput saat akan akan mengekstrak lendir yang digunakan untuk membuat sabun batangan di kandang siputnya di Wahagnies, dekat Lille, Prancis, 11 Mei 2021. Damien membutuhkan sekitar 40 keong untuk menghasilkan 80 gram yang cukup untuk membuat 15 batang sabun seberat 100 gram. REUTERS/Ardee Napolitano

Image of Tempo
Perbesar
Foto 5 dari 6

Damien Desrocher memegang siput saat akan akan mengekstrak lendir yang digunakan untuk membuat sabun batangan di kandang siputnya di Wahagnies, dekat Lille, Prancis, 11 Mei 2021. Damien memelihara total 60.000 siput untuk memanen lendir yang digunakan sebagai bahan baku sabun batangan. REUTERS/Ardee Napolitano

Image of Tempo
Perbesar
Foto 6 dari 6

Damien Desrocher memegang siput saat akan akan mengekstrak lendir yang digunakan untuk membuat sabun batangan di kandang siputnya di Wahagnies, dekat Lille, Prancis, 11 Mei 2021. Seorang mantan teknisi komputer angkatan udara, Desrocher menggunakan cairan gastropoda untuk membuat sabun batangan, yang dijual di pasar lokal. REUTERS/Ardee Napolitano

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus