Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Surat kabar <i>An-Nahar</i> dengan halaman kosong di Beirut, Lebanon, Kamis, 11 Oktober 2018. Media <i>An-Nahar</i> menerbitkan edisi halaman kosong sebagai bentuk protes kepada pemerintah, yang tak kunjung membentuk pemerintahan baru meski telah digelar pemilihan umum pada lima bulan lalu. Twitter/Linamousawy1
Seorang pria melihat koran <i>An-Nahar</i> dengan halaman kosong di salah satu kios di Beirut, Lebanon, Kamis, 11 Oktober 2018. Media terkemuka di Lebanon, <i>An-Nahar</i>, menerbitkan koran dengan delapan lembar halaman kosong tanpa berita. Dailystar.com.lb
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Eksekutif Ah-Nahar Nayla Tueni memegang koran <i>An-Nahar</i> edisi kosong dalam konferensi pers di Beirut, Lebanon, Kamis, 11 Oktober 2018. Menurut Nayla, warga Lebanon sudah menunggu selama dua tahun untuk dapat memiliki hak memilih wakil mereka di parlemen. REUTERS
Seorang pria memegang koran <i>An-Nahar</i> edisi kosong di Beirut, Lebanon, Kamis, 11 Oktober 2018. Lebanon telah menggelar pemilihan parlemen pada 6 Mei lalu, pemilihan pertama sejak 2009. Namun, hingga memasuki Oktober, partai-partai politik belum menyepakati pemerintahan baru dan masih berdebat mengenai distribusi jabatan menteri. REUTERS
Koran <i>An-Nahar</i> edisi kosong dipajang di salah satu kios di Beirut, Lebanon, Kamis, 11 Oktober 2018. Pemerintahan Lebanon yang baru dibutuhkan segera untuk dapat menandatangani bantuan senilai US$ 11 miliar, yang telah dijanjikan dalam konferensi pada April lalu. REUTERS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini