Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Para penari dan pemusik dari Rontek Song Meri dan Rontek Song Arjowinangun Pacitan, Jawa Timur tampil memeriahkan gelaran Festival Lima Gunung ke-14 di Dusun Mantran Wetan, Girirejo, Ngablak, Magelang, Jawa Tengah, 16 Agustus 2015. TEMPO/Pius Erlangga
Para penari dan pemusik dari Rontek Song Meri dan Rontek Song Arjowinangun Pacitan, Jawa Timur tampil memeriahkan Festival Lima Gunung ke-14 di Dusun Mantran Wetan, Girirejo, Ngablak, Magelang, Jawa Tengah, 16 Agustus 2015. Rontek adalah gabungan gerak tari dan lagu yang diiringi musik bambu. TEMPO/Pius Erlangga
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seorang penari yang tergabung dalam penari dan pemusik dari Rontek Song Meri dan Rontek Song Arjowinangun Pacitan, Jawa Timur, tampil mengenakan topeng saat memeriahkan Festival Lima Gunung ke-14 di Dusun Mantran Wetan, Girirejo, Ngablak, Magelang, Jawa Tengah, 16 Agustus 2015. TEMPO/Pius Erlangga
Tari obros dibawakan oleh para penari dari Petungan, Salaman, Magelang, Jawa Tengah, memeriahkan Festival Lima Gunung ke-14 di Dusun Mantran Wetan, Girirejo, Ngablak, Magelang, Jawa Tengah, 16 Agustus 2015. Tari obros menggambarkan para saudagar dari Arab yang sedang bersholawat sembari menari. TEMPO/Pius Erlangga
Tarian Warok Bocah dari anak-anak Godhangan, Ngablak turut memeriahkan gelaran Festival Lima Gunung ke-14 di Dusun Mantran Wetan, Girirejo, Ngablak, Magelang, Jawa Tengah, 16 Agustus 2015. Kelompok penari warok bocah ini sebagai wujud regenerasi kesenian warok. TEMPO/Pius Erlangga
Seluruh pengisi acara gelaran Festival Lima Gunung ke-14 melakukan pawai keliling dusun Mantran Wetan, Girirejo, Ngablak, Magelang, Jawa Tengah, 16 Agustus 2015. Pawai yang diberi nama Ragam Hayati tersebut menggambarkan keanekaragam kehidupan semesta. TEMPO/Pius Erlangga
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini