Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pekerja saat melakukan pengerjaan revitalisasi Monumen Pembebasan Irian Barat di Lapangan Banteng, Jakarta, Selasa, 1 Oktober 2024. Pemerintah Provinsi Jakarta membutuhkan waktu sekitar satu bulan terhitung 13 September hingga 13 Oktober 2024 untuk merampungkan kegiatan konservasi Monumen Pembebasan Irian Barat. TEMPO/Subekti.
Pekerja saat melakukan pengerjaan revitalisasi Monumen Pembebasan Irian Barat di Lapangan Banteng, Jakarta, Selasa, 1 Oktober 2024. Monumen Pembebasan Irian Barat didirikan untuk memperingati kembalinya Irian Barat ke dalam wilayah Republik Indonesia pada 1962, yang sebelumnya diklaim oleh Belanda. TEMPO/Subekti.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pekerja saat melakukan pengerjaan revitalisasi Monumen Pembebasan Irian Barat di Lapangan Banteng, Jakarta, Selasa, 1 Oktober 2024. Irian Barat, yang kala itu dinamai Nederlands-Nieuw Guinea, telah menjadi jajahan Belanda sejak tahun 1828. TEMPO/Subekti.
Pekerja saat melakukan pengerjaan revitalisasi Monumen Pembebasan Irian Barat di Lapangan Banteng, Jakarta, Selasa, 1 Oktober 2024. Pasca-kemerdekaan Indonesia pada 1945, Belanda baru mengakui kedaulatan RI pada tahun 1949 tanpa melepaskan Irian Barat. TEMPO/Subekti.
Pekerja saat melakukan pengerjaan revitalisasi Monumen Pembebasan Irian Barat di Lapangan Banteng, Jakarta, Selasa, 1 Oktober 2024. Pemerintah Provinsi Jakarta membutuhkan waktu sekitar satu bulan terhitung 13 September hingga 13 Oktober 2024 untuk merampungkan kegiatan konservasi Monumen Pembebasan Irian Barat. TEMPO/Subekti.
Pekerja saat melakukan pengerjaan revitalisasi Monumen Pembebasan Irian Barat di Lapangan Banteng, Jakarta, Selasa, 1 Oktober 2024. Monumen Pembebasan Irian Barat didirikan untuk memperingati kembalinya Irian Barat ke dalam wilayah Republik Indonesia pada 1962, yang sebelumnya diklaim oleh Belanda. TEMPO/Subekti.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini