Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Foto

Sederet Kontroversi Marine Le Pen, Capres Prancis yang Larang Hiijab

22 April 2022 | 11.34 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Foto 1 dari 6

Marine Le Pen menjadi kandidat kuat penantang Emmanuel Macron yang merupakan incumbent dalam pemilu presiden Prancis. Sebagai tokoh dengan spektrum politik sayap kanan, Le Pen memiliki sederet kontroversi. Dari mulai larangan hijab sampai kebijakan serupa Trump dan Putin. REUTERS

Image of Tempo
Perbesar
Foto 2 dari 6

Marine Le Pen akan melarang wanita Muslim mengenakan hijab di depan umum. Ia menguraikan bahwa nantinya wanita berhijab akan didenda dengan cara yang sama seperti tidak mengenakan sabuk pengaman. Larangan hijab merupakan salah satu cara Le Pen melawan apa yang disebutnya Islamisme. Le Pen mengatakan hijab tidak bisa dilihat sebagai simbol kepercayaan, tapi semacam "serangan" yang perlu dilarang di Prancis. REUTERS

Image of Tempo
Perbesar
Foto 3 dari 6

Jaksa Prancis mengatakan pada Ahad, 17 April 2022, bahwa mereka sedang memeriksa laporan badan anti-penipuan Uni Eropa (UE) yang menduga Le Pen dan anggota partainya menyalahgunakan dana Uni Eropa senilai ribuan euro. Kantor Le Pen belum menanggapi tuduhan terbarunya ini. Akan tetapi, Partai National Rally Jordan Bardella mengatakan kepada radio Europe 1, jika Prancis tidak akan tertipu oleh Uni Eropa dan lembaganya yang coba ikut campur pilpres. REUTERS

Image of Tempo
Perbesar
Foto 4 dari 6

Le Pen membuat waswas umat Muslim dan Yahudi di Prancis, dengan salah satu janji kampanyenya. Dia berniat mengatur ritual penyembelihan hewan jika dia terpilih sebagai Presiden Prancis. Menurut Le Pen, semua hewan harus dipingsankan (stunned) sebelum disembelih sebagai perhatian terhadap kesejahteraan hewan. Dari sudut pandang agama Abrahamik, pemingsanan (stunning) justru menyebabkan penderitaan hewan yang tidak perlu dan penyembelihan ritual umum untuk daging halal, lebih manusiawi. REUTERS

Image of Tempo
Perbesar
Foto 5 dari 6

Marine Le Pen pernah mengklaim Prancis telah menjadi "universitas bagi para jihadis" saat berdebat dengan Macron di pilpres 2017 lalu. Menurut Le Pen, Islam adalah sebuah ancaman. Saat itu, ia mengatakan bahwa Prancis tidak lagi aman. Le pen berjanji untuk mengurangi imigrasi dan bersumpah untuk tanpa kompromi melawan fundamentalisme Islam yang berusaha untuk memaksakan aturan yang menindas di Prancis. REUTERS

Image of Tempo
Perbesar
Foto 6 dari 6

Dalam wawancara dengan BBC pada 2017, Le Pen menyerang kebijakan penghematan dan kebijakan imigrasi mantan Kanselir Jerman Angela Merkel terhadap pengungsi Suriah. Menurut Le Pen, Merkel membiarkan 1,5 juta migran masuk dan dia memberlakukan penghematan di semua negara di Eropa. Menurut Le Pen, kebijakan itu membuatnya semakin terisolasi. Le Pen pun melihat perbedaan dari apa yang ia perjuangkan dengan Merkel. “Kebijakan yang saya wakili adalah kebijakan yang diwakili oleh Mr.Trump (dan) Mr. Putin," katanya. REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus