Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seorang pria membuat bara api dari sabut kelapa sebelum tradisi perang api jelang perayaan Hari Nyepi Tahun Saka 1938 di Desa Adat Nagi, Gianyar, Bali, 8 Maret 2016. TEMPO/Johannes P. Christo
Seorang pemuda terkena bara api yang dilempar temannya saat tradisi perang api jelang perayaan Hari Nyepi Tahun Saka 1938 di Desa Adat Nagi, Gianyar, Bali, 8 Maret 2016. Bara api yang digunakan dalam tradisi ini terbuat dari sabut kelapa. TEMPO/Johannes P. Christo
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seorang pemuda berlari menembus bara api saat tradisi perang api jelang perayaan Hari Nyepi Tahun Saka 1938 di Desa Adat Nagi, Gianyar, Bali, 8 Maret 2016. TEMPO/Johannes P. Christo
Dua orang pemuda saling lempar bara api saat tradisi perang api jelang perayaan Hari Nyepi Tahun Saka 1938 di Desa Adat Nagi, Gianyar, Bali, 8 Maret 2016. Makna dari tradisi ini yaitu membakar segala sifat-sifat jahat sekaligus mempererat rasa persaudaraan antar pemuda desa. TEMPO/Johannes P. Christo
Dua orang pemuda saling menendang bara api saat tradisi perang api jelang perayaan Hari Nyepi Tahun Saka 1938 di Desa Adat Nagi, Gianyar, Bali, 8 Maret 2016. Tradisi ini sebagai bentuk penyucian terhadap alam semesta. TEMPO/Johannes P. Christo
Seorang pemuda terkena bara api yang dilempar temannya saat tradisi perang api jelang perayaan Hari Nyepi Tahun Saka 1938 di Desa Adat Nagi, Gianyar, Bali, 8 Maret 2016. Tradisi tahunan tersebut digelar setiap malam hari menjelang hari Raya Nyepi. TEMPO/Johannes P. Christo
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini