Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jet tempur Sukhoi Su-35 menggunakan dua mesin turbofan Sturn / UFA AL-31F 117S dengan kontrol nozzle thrust-vectoring, masing-masing menyuplai daya dorong 86.3kN atau 142.2kN dengan afterburn. Pesawat Su-35 dapat terbang dengan kecepatan maksimum 2.390 km/jam. Foto : TASS
Radar Irbis-E array bertahap multimode X-band dipasok oleh Tikhomirov Scientific-Research Institute of Instrument Design (NIIP) yang merupakan radar berkinerja tinggi yang dirancang untuk pesawat Su-35. Radar dapat mendeteksi pesawat siluman dan low-observable, kendaraan udara tak berawak dan rudal dengan penampang radar 0,01m² pada jarak hingga 90km. Foto : TASS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pesawat tempur Sukhoi Su-35 memiliki 12 cantelan untuk membawa senjata yang setiap sayap memiliki empat cantelan yang mampu membawa rudal Vympel R-27, rudal jarak jauh Kh-58UShE, rudal anti-radiasi Kh-31P hingga rudal jarak jauh Kh-59MK dan dapat dipersenjatai dengan berbagai bom berpemandu termasuk bom yang dipandu TV KAB-500Kr. Foto : TASS
Sebelumnya pada awal 2018, kabar penandatanganan kontrak dengan Jakarta untuk sebelas pesawat tempur Su-35 tersiar namun implementasinya belum dimulai. Sukhoi Su-35 memiliki kapasitas untuk membawa muatan maksimum 8.000 kg dan pesawat dapat dioperasikan oleh satu orang. Foto : TASS
Juru bicara Layanan Federal untuk Kerjasama Teknis-Militer, Valeria Reshetnikova mengatakan "Rusia siap untuk memasok sejumlah jet tempur multiperan Sukhoi Su-35 ke Indonesia meskipun ada tekanan terhadap negara Asia-Pasifik." Moskow memandang Indonesia sebagai salah satu mitra utamanya di Kawasan Asia-Pasifik. defence24.pl
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini