Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Anak-anak berada di sekolah yang diubah menjadi tempat penampungan sementara bagi para pengungsi, di tengah permusuhan antara Hizbullah dan Israel, di Beirut, Lebanon, 9 Oktober 2024. REUTERS/Louisa Gouliamaki
Anak-anak bermain di sekolah yang diubah menjadi tempat penampungan sementara bagi para pengungsi, di tengah permusuhan antara Hizbullah dan Israel, di Beirut, Lebanon, 9 Oktober 2024. REUTERS/Louisa Gouliamaki
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Warga berkumpul di sekolah yang diubah menjadi tempat penampungan sementara bagi para pengungsi, di tengah permusuhan antara Hizbullah dan Israel, di Beirut, Lebanon, 9 Oktober 2024. REUTERS/Louisa Gouliamaki
Warga berkumpul di sekolah yang diubah menjadi tempat penampungan sementara bagi para pengungsi, di tengah permusuhan antara Hizbullah dan Israel, di Beirut, Lebanon, 9 Oktober 2024. REUTERS/Louisa Gouliamaki
Seorang perempuan berbicara dengan anaknya di sebuah sekolah yang diubah menjadi tempat penampungan sementara bagi para pengungsi di tengah permusuhan antara Hizbullah dan Israel, di Beirut, Lebanon, 9 Oktober 2024. REUTERS/Louisa Gouliamaki
Rabih Ayoub, seorang pengungsi dari pinggiran selatan Beirut, berada di samping perkemahan darurat di jalan di Lapangan Martir pusat Beirut, saat melarikan diri dari serangan Israel semalam di Beirut selatan, Lebanon, 9 Oktober 2024. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini