Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PIDATO AMIEN Rais sudah teruji keberaniannya berbicara tentang korupsi atau menjual program Partai Amanat Nasional yang dipimpinnya, tapi dalam rangka Festival November untuk memperingati hari ulang tahun Taman Ismail Marzuki ke-30, bekas Ketua PP Muhammadiyah ini mencoba berbicara tentang kebudayaan. Perilaku politik, ekonomi, dan perilaku sosial sebenarnya mencerminkan kebudayaan sebuah bangsa. Dalam konteks inilah tokoh reformasi ini berbicara di depan budayawan dan seniman. Acara ini merupakan tradisi TIM setiap kali memperingati ulang tahunnya. Tempat | : | Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jalan Cikini Raya 73, Jakarta |
Waktu | : | 10 November 1998 Pukul 10.00 WIB |
SENI RUPA | FESTIVAL November dalam rangka memperingati hari ulang tahun Taman Ismail Marzuki ke-30 menampilkan Biennale XI Jakarta 1998, berupa pameran seni lukis Indonesia. Pameran ini memajang karya lukis 68 seniman dari Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Bali, Ujungpandang, Padang, dan Medan. Agak berbeda dengan kriteria Biennale sebelumnya, pameran saat ini merupakan ajang nostalgia. Karya yang dipamerkan adalah karya seniman senior dan seniman yang sudah pernah mengikuti Biennale sebelumnya. Pameran ini juga dilengkapi dengan pameran karya seniman yang almarhum untuk menghormati dan mengenang para pelukis pendahulu yang juga pernah mengikuti Biennale Jakarta, yakni S. Sudjojono, Affandi, Trisno Soemardjo, Oesman Effendi, Nashar, D.A. Peransi, Ahmad Sadali, dan Mochtar Apin. Tidak cuma karya mereka yang dipamerkan, tapi juga pemikiran mereka tentang seni lukis dan sikap berkesenian, dan rekaman dialog mereka. Tempat | : | Galeri Cipta II dan III, Taman Ismail Marzuki, Jalan Cikini Raya 73, Jakarta | Waktu | : | 10 November--10 Desember 1998 | TARI | PEMENTASAN lima karya tari mengisi kalender Festival November untuk memperingati HUT Taman Ismail Marzuki ke-30. Kelima penari ini berasal dari Jakarta dan Yogyakarta. Penari humor Didik Nini Towok dari Yogyakarta menampilkan koreografi berjudul Ngedan Bok. Jeffriandi Usman dari Jakarta menggelar Anggau, Atie Kisam dari Jakarta menampilkan Jantuk Talak II, Jeko Kurniawan Siompo dari Jakarta menampilkan Irian Zoom In, dan Maharani dari Jakarta menampilkan koreografi tanpa judul. Tempat | : | Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jalan Cikini Raya 73, Jakarta | Waktu | : | 13 dan 14 November 1998 Pukul 20.00 WIB | FILM | PROMISED Land merupakan salah satu film terbaik Polandia yang bercerita tentang kehidupan sehari-hari di tengah kota industri Lodz, Polandia, pada abad ke-19. Film karya sutradara Andrzej Wajda ini merupakan satu dari enam film Polandia yang diputar oleh Teater Utan Kayu. Selain itu dapat juga disaksikan film Cramer vs Cramer versi Polandia berjudul Daddy karya sutradara Maciel Slesicki, Magnate yang bercerita tentang kehidupan aristokrat Polandia pada pengujung abad ini, The Man of Marble karya sutradara Andrzej Wajda yang bercerita tentang sejarah Polandia tahun 1950-an dan 1960-an, dan The Short Film About Killing karya sutradara K. Kieslowski, tentang pria muda berusia 20 tahun yang membunuh seorang sopir taksi dan ia menghadapi hukuman untuk perbuatan kriminal yang dilakukannya itu. Tempat | : | Teater Utan Kayu, Jalan Utan Kayu 68 H, Jakarta | Waktu | : | 13 November - Promised Land, pukul 16.30 | - Man of Marble, pukul 19.30 14 November - Magnate, pukul 16.30 - The Short Film About Killing, pukul 19.30 15 November - Sequence of Feelings, pukul 16.30 - Daddy, pukul 19.30 |
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo