Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tai chi, seni bela diri asal Cina, sering disebut sebagai salah satu aktivitas fisik terpopuler di dunia. Tidak seperti karate atau taekwondo, tai chi berfokus pada kekuatan yang “tenang” daripada pertarungan. Hal tersebut membuat tai chi lebih mudah dilakukan oleh orang yang lebih tua atau mereka yang tengah cedera.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Peter Wayne, Direktur Osher Center for Integrative Medicine dan penulis The Harvard Medical School Guide To Tai Chi, tai chi memadukan fokus mental dan upaya fisik untuk membangun kekuatan, fleksibilitas, dan kesadaran. Gerakan-gerakan tai chi lebih tidak demanding dibandingkan banyak gerakan dalam yoga,
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Karena tai chi berevolusi dalam hal fungsi fisik dan interaksi, saya pikir itu lebih baik diterjemahkan ke dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, seperti mengangkat belanjaan, mendorong pintu terbuka, atau menangkap benda yang jatuh,” kata Wayne seperti dikutip dari Channel News Asia.
Tai chi juga berbeda dari teknik pasif seperti meditasi karena memadukan pernapasan dalam dan gerakan yang menurut para ahli membantu menenangkan sistem saraf.
Penelitian menunjukkan tai chi juga dapat meningkatkan keseimbangan dan mobilitas, termasuk pada orang dengan kondisi neurologis seperti penyakit Parkinson. Tai chi juga membantu orang dewasa yang lebih tua tidak mudah jatuh.
Amanda Sammut, ahli rheumatologi dari Columbia University. mengatakan, dengan memperkuat otot di sekitarnya, tai chi juga mengurangi ketegangan pada persendian. Hal itu dianjurkan dalam pedoman untuk mengelola osteoarthritis lutut dan pinggul dari American College of Rheumatology.
Studi juga menunjukkan 2-3 sesi per minggu dapat mengurangi depresi dan kecemasan serta meningkatkan kesejahteraan psikologis dan fleksibilitas kognitif.
Bergantung pada tingkat kebugaran, tai chi bisa menjadi porsi aerobik yang sama seperti jalan cepat dengan durasi sebanding. Praktik ini memiliki lebih sedikit risiko, tetapi akan lebih bijaksana untuk berkonsultasi dengan dokter jika memiliki masalah kesehatan kronis.