Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Arsitektur bangunan China banyak dipengaruhi Feng Shui. Ilmu ini telah diterapkan lebih dari 4.000 tahun. Feng Shui digunakan sebagai prinsip dalam mendirikan bangunan, menempatkan barang, hingga merancang tata kota di China. Lalu apa itu Feng Shui?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Feng shui adalah budaya arsitektur asal China. Ilmu topografi ini merupakan seni untuk menata bangunan, objek, maupun tempat pada lingkungan. Feng Shui dipercaya oleh masyarakat China dapat memberi keselarasan dan keseimbangan untuk memberi kedamaian dan kemakmuran dalam kehidupan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melansir laman thespruce.com, Feng Shui berasal dari kata Feng yang berarti angin dan Shui berarti air. Feng Shui memiliki makna kehidupan manusia yang memiliki koneksi dan berbaur dengan lingkungan di sekitarnya. Ilmu ini memberikan petunjuk menentukan posisi strategis dan dominan pada ruangan, khususnya letak tempat tidur, meja, dan kompor.
Letak tiga benda ini disarankan untuk diagonal. Tiga benda ini memiliki makna yang penting dalam kehidupan manusia. Tempat tidur mewakili unsur manusia, meja mewakili karir manusia, serta kompor mewakili kekayaan dan makanan manusia.
Melansir laman craneandcanopy.com, Feng Shui menggunakan Luo-Pan dan Bagua untuk menentukan tata letak. Luo-Pan atau kompas untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai bangunan. Sedangkan, Bagua merupakan peta yang berisi simbol dan energi yang terkandung di dalamnya.
Bagua merupakan peta area-area dengan energi berdasarkan indikator bentuk, warna, bentuk, musim, jumlah, serta elemen duniawi. Area Bagua tersebut antara lain Qian (membantu sesama), Dui (anak), Gen (pengetahuan), Li (reputasi), Kan (karir), Kun (pasangan), Zhen (keluarga), dan Xun (kekayaan).
Selain delapan area tersebut, terdapat area kesembilan yang merupakan titik tengah seluruh area yaitu Tai Chi (kesehatan). Tai Chi ini berada ditengah karena menyentuh seluruh area yang ada. Tai Chi memiliki kaitan dengan kesehatan dan kebaikan. Sehingga, jika dilakukan perubahan pada ruang tengah, perubahan tersebut dapat memberikan dampak yang besar bagi kehidupan di rumah.
Selain Bagua, Feng Shui memiliki lima elemen, yaitu bumi, metal, air, kayu, dan api. Berasal dari tradisi Taoisme, lima elemen ini saling berhubungan dalam kehidupan serta menciptakan sistem yang saling melengkapi. Feng Shui juga mempercayai bahwa setiap warna memiliki energi masing-masing. Hal ini seperti dalam ilmu arsitektur, warna memiliki kesan dan pengaruh psikologis.
JACINDA NUURUN ADDUNYAA