Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Telapak kaki gatal mungkin terdengar sepele. Namun, jika sensasi gatal yang mengganggu ini terus datang dan tidak sembuh dalam waktu lama, pengobatan tentunya dibutuhkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sayangnya, telapak kaki gatal dapat disebabkan oleh banyak penyakit. Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui semua penyebabnya, supaya hasil pengobatannya optimal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bagian telapak kaki memang lebih berisiko mengalami gatal-gatal. Sebab, telapak kaki memang 'garda terdepan' yang langsung bersentuhan dengan apapun yang kita pijak. Selain itu, beberapa kondisi medis ini juga bisa menyebabkan telapak kaki gatal.
1. Neuropati perifer
Neuropati perifer adalah kondisi penyebab kerusakan pada sistem saraf perifer, yang menjulur ke seluruh tubuh.
Kerusakan saraf bisa mengakibatkan gatal-gatal timbul di seluruh badan, tak terkecuali telapak kaki. Untuk meredakannya, ada berbagai pilihan pengobatan, mulai dari terapi fisik, operasi, hingga penggunaan obat-obatan pereda nyeri.
2. Kulit kering
Hati-hati, beberapa faktor risiko seperti usia, hidup di lingkungan yang kering, sering terpapar dengan air, hingga berenang di kolam yang berisikan air klorin, bisa menyebabkan kulit kering.
Kulit kering menjadi penyebab telapak kaki gatal selanjutnya. Solusi terbaiknya adalah mengoleskan pelembap krim atau losion ke bagian telapak kaki yang kering. Jika cara ini tidak manjur juga, dokter bisa meresepkan obat-obatan.
3. Psoriasis
Psoriasis adalah peradangan yang bisa menyebabkan kulit merah dan bersisik. Selain menyebabkan telapak kaki gatal, kondisi ini juga memicu nyeri.
Psoriasis terjadi saat sistem imun menyerang sel-sel sehat dalam tubuh. Pada akhirnya, tubuh terpaksa mempercepat produksi sel-sel sehat. Akibatnya, ruam pun timbul. Pengobatan psoriasis dilakukan dengan menggunakan krim dan losion yang mengandung asam salisilat maupun kortikosteroid.
4. Eksim
Eksim alias dermatitis kontak adalah kondisi kulit kering dan gatal-gatal. Eksim dapat menyerang berbagai bagian tubuh, termasuk telapak kaki. Penyebab eksim pun masih belum diketahui secara pasti. Namun peneliti percaya, bahwa faktor genetik dan lingkungan bisa jadi “biang keladi”.
Biasanya, eksim dishidrotik lah yang menyebabkan telapak kaki gatal. Gejala seperti lepuhan kecil juga bisa muncul. Anda juga bisa mengatasinya di rumah dengan merendam kaki menggunakan air dingin.
Jika kondisi eksim semakin parah, dokter akan meresepkan krim atau obat-obatan yang bisa dibeli apotek.
5. Infeksi jamur
Kaki atlet (tinea pedis) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur. Biasanya, sela-sela jari menjadi mangsanya.
Tidak hanya gatal, penderita kaki atlet bisa merasakan sensasi terbakar pada area yang terdampak.
Kaki atlet dapat terjadi karena lembapnya area kulit, yang juga tidak terpapar sinar matahari. Misalnya, kaki yang kerap mengenakan sepatu.
6. Reaksi alergi
Waspadalah, reaksi alergi di kulit juga bisa menyebabkan gatal-gatal. Sayangnya, reaksi alergi ini bisa muncul di bagian tubuh mana saja, termasuk telapak kaki.
Mengonsumsi obat antihistamin dalam bentuk oral atau topikal bisa membantu menghilangkan gatal-gatal di telapak kaki.
7. Infeksi cacing tambang
Cacing tambang adalah jenis parasit yang hidup dalam usus manusia. Infeksi cacing tambang dapat terjadi akibat sering “nyeker” alias tidak memakai sepatu atau sandal saat bepergian ke luar. Setelah itu, cacing tambang akan mulai menyebabkan telapak kaki gatal.
Untuk mengatasinya, dokter akan meresepkan obat-obatan yang bisa membunuh cacing tambang di kaki.
8. Kudis (scabies)
Saat tungau masuk ke dalam kulit dan bertelur, ruam akan muncul dan mengakibatkan gatal-gatal. Kondisi ini disebut sebagai kudis.
Kudis dapat menyerang berbagai bagian tubuh, termasuk menyebabkan telapak kaki gatal. Hati-hati, kudis bisa menular.
9. Diabetes
Jangan salah, diabetes juga bisa menyebabkan telapak kaki gatal. Sebuah kondisi bernama neuropati diabetik lah yang bertanggung jawab atas gatalnya telapak kaki.
Selain itu, sirkulasi darah yang buruk akibat diabetes juga dapat mengakibatkan gatal-gatal. Sebab, mengidap diabetes bisa meningkatkan risiko infeksi bakteri dan juga jamur.
10. Luka bakar
Walaupun luka bakar sudah sembuh, tetap saja akan ada kerusakan kulit dan gatal-gatal yang bisa muncul.
Berdasarkan sebuah penelitian, lebih dari 90 responden mengalami gatal-gatal di bagian luka bakar yang sudah sembuh. Sebagian dari mereka juga merasakan gatal-gatal dalam jangka waktu yang panjang.
SEHATQ