Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bagi pecinta kucing yang memiliki alergi, keinginan untuk memelihara kucing sering kali terbentur oleh reaksi alergi yang muncul akibat bulu dan air liur kucing. Namun kabar baiknya ada beberapa ras kucing yang dikenal sebagai "hipoalergenik" karena menghasilkan lebih sedikit protein pemicu alergi. Meskipun tidak ada kucing yang sepenuhnya bebas alergen, beberapa ras tertentu dapat menjadi pilihan yang lebih ramah bagi mereka yang sensitif terhadap bulu hewan.
Apa Itu Kucing Hipoalergenik?
Kucing secara alami menghasilkan protein Fel d 1 yang menjadi penyebab utama alergi pada manusia. Protein ini dapat ditemukan dalam air liur, urine, serta bulu kucing. Namun beberapa ras tertentu diketahui menghasilkan protein ini dalam jumlah yang lebih rendah dibandingkan kucing lainnya.
Karena itu, bagi penderita alergi yang ingin memelihara kucing, disarankan untuk terlebih dahulu menghabiskan waktu dengan ras tersebut guna memastikan respons tubuh terhadap alergen yang dihasilkan.
Ras Kucing yang Lebih Ramah bagi Penderita Alergi
Dilansir dari laman The Spruce Pets dan PetMD, berikut adalah beberapa ras kucing yang dianggap lebih cocok untuk dipelihara jika memiliki alergi.
1. Siberian
Meskipun memiliki bulu panjang dan tebal, ras ini diketahui menghasilkan protein Fel d 1 dalam jumlah yang lebih rendah dibandingkan kucing berbulu panjang lainnya.
2. Siamese
Dikenal dengan bulu pendeknya yang tidak mudah rontok, sehingga dapat mengurangi penyebaran alergen di rumah.
3. Bengal
Memiliki bulu pendek dan jarang mengalami kerontokan, menjadikannya pilihan yang lebih baik bagi penderita alergi.
4. Russian Blue
Ras ini terkenal dengan sifatnya yang tenang serta bulunya yang tidak mudah rontok, sehingga lebih minim dalam menyebarkan alergen.
5. Sphynx
Karena hampir tidak memiliki bulu, kucing ini menghasilkan lebih sedikit alergen, meskipun tetap memerlukan perawatan kulit yang rutin.
6. Devon Rex
Dengan bulu pendek dan keriting, kucing ini memiliki tingkat kerontokan yang sangat rendah dibandingkan ras lainnya.
7. Cornish Rex
Mirip dengan Devon Rex, ras ini memiliki bulu tipis dan pendek yang tidak mudah rontok.
8. Javanese
Meskipun berbulu panjang, kucing ini tidak mengalami kerontokan yang signifikan serta menghasilkan lebih sedikit protein Fel d 1.
9. Balinese
Sering kali disebut sebagai versi berbulu panjang dari Siamese, ras ini tetap menghasilkan protein Fel d 1 dalam jumlah lebih rendah.
10. Oriental Shorthair
Memiliki bulu pendek yang tidak memerlukan banyak perawatan, sehingga dapat menjadi pilihan ideal bagi penderita alergi.
12. Burmese
Dikenal sebagai kucing berbulu pendek yang tidak mengalami banyak kerontokan, menjadikannya lebih ramah bagi individu dengan alergi.
13. Tonkinese
Hasil persilangan antara Siamese dan Burmese, ras ini memiliki energi tinggi dengan bulu pendek yang jarang rontok.
Sebelum memutuskan untuk mengadopsi kucing hipoalergenik, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter hewan serta lakukan pengujian terhadap reaksi alergi Anda terhadap ras tersebut. Dengan perawatan yang tepat dan pemilihan ras yang sesuai, penderita alergi tetap dapat menikmati kehadiran kucing sebagai hewan peliharaan yang setia dan menggemaskan.
Pilihan Editor: Fakta tentang Hewan Peliharaan yang Tidak Kita Sadari
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini