Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Stomatitis aphtosa atau sariawan adalah peradangan atau luka pada mukosa mulut. Posisinya bisa saja di bagian bibir, lidah, gusi dan area dalam mulut. Keberadaan sariawan sangat mengganggu aktivitas mulut penderitanya. Yakni saat penderita sedang makan, minum, atau berbicara. Penyakit ini tidak menular.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ada tiga jenis sariawan, yaitu sariawan minor, sariawan mayor, dan sariawan herpetiformis. Jenis pertama biasanya lekas sembuh paling lama dalam seminggu dan tidak meninggalkan bekas luka. Kalau sariawan mayor bentuknya lebih besar. Penderita bahkan akan merasakan nyeri pada bagian yang terkena sariawan. Butuh waktu hingga dua minggu untuk sembuh. Jika sembuh akan berbekas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Terakhir jenis herpetiformis. Yang ini mirip dengan sariawan minor. Ukurannya juga kecil, tapi jumlahnya banyak. Jika sariawan tak kunjung sembuh, perlu diperiksakan ke dokter. Dikhawatirkan gejala adanya tumor ataupun kanker dalam mulut.
Baca: 5 Cara Mengobati Sariawan dengan Bahan Alami, Cuma Perih Sedikit
Munculnya sariawan karena kombinasi dari beberapa kondisi yang terjadi dalam mulut. Misalnya karena infeksi jamur, virus dan bakteri. Ataupun luka saat sikat gigi, maupun tak sengaja tergigit. Untuk kondisi tertentu, sariawan dipicu oleh perubahan hormon, stres, merokok, faktor genetik serta kekurangan nutrisi.
RAUDATUL ADAWIYAH NASUTION