Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kegiatan arisan bukan hal asing bagi masyarakat Indonesia, khususnya kaum wanita. Arisan terkenal dengan ciri khasnya sebagai bersilaturahmi dan menabung uang setiap bulannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Aktivitas arisan yang sudah dikenal sejak 1970 ternyata memiliki banyak tujuan. Selain untuk silaturahmi, uang iuran dalam arisan bermanfaat untuk membantu anggota yang sedang membutuhkan.
Seiring perkembangan zaman muncul berbagai model arisan. Berikut beberapa jenis arisan yang sudah berkembang dan dipakai masyarakat
Arisan Biasa
Setiap anggota arisan yang ingin menang harus menunggu sesuai nomor urutan untuk telah ditentukan atau berdasarkan kocokan.
Kelemahan model ini adalah kebutuhan setiap anggota tidak menjadi perhatian.
Arisan Tembak
Model ini muncul untuk memperbaharui sistem arisan yang masih bersifat manual dan lebih memprioritaskan kebutuhan setiap anggota. Istilah yang digunakan untuk melelang kocokan arisan ialah piauw.
Mekanismenya adalah anggota yang sangat membutuhkan uang tersebut dan secepatnya ingin menang maka ia harus rela membayar 10 persen dari uang arisan. Bila menyanggupinya maka dapat dipastikan dia akan menerima langsung uang arisan tersebut tanpa adanya kocokan arisan.
Arisan Online
Arisan online merupakan jenis arisan yang sistemnya menggunakan perantara dunia maya. Keunggulan dari sistem ini yaitu cukup mudah hanya mengandalkan media sosial saja.
Untuk jangkauan anggotanya sendiri juga cukup luas tidak hanya orang-orang dekat. Orang yang tidak dikenal juga dapat ikut serta dalam arisan ini. Namun sistem arisan ini memiliki risiko yang tinggi dan rawan penipuan.
SABAR ALIANSYAH PANJAITAN
Baca juga: