Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

3 Penyebab Angioedema atau Pembengkakan Kulit

Pembengkakan di bawah kulit tanpa nyeri berkemungkinan menandakan angioedema

2 Oktober 2022 | 05.03 WIB

Ilustrasi wanita menyentuh kulitnya. Freepik.com/Katemangostar
Perbesar
Ilustrasi wanita menyentuh kulitnya. Freepik.com/Katemangostar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pembengkakan di bawah kulit tanpa nyeri berkemungkinan menandakan angioedema, dikutip dari Medical News Today. Biasanya tersebab reaksi alergi. Pembengkakan lantaran adanya cairan di bawah kulit. Kondisi ini cenderung mempengaruhi bagian jaringan kulit yang longgar, terutama wajah dan tenggorokan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Mengutip Verywell Health, ada dua jenis angioedema. Pertama ketika sistem kekebalan melepaskan histamin. Kedua, ketika tubuh melepaskan peptida yang disebut bradikinin yang mengatur sejumlah fungsi tubuh yang penting.

Penyebab angiodema

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Histaminergik

Sebagian besar angioedema terjadi ketika sistem kekebalan tubuh keliru merespons zat yang tidak berbahaya akan mengancam tubuh. Sebagai pertahanan, sistem imun melepaskan zat kimia yang disebut histamin ke dalam aliran darah. Histamin menyebabkan pembuluh darah kecil mengeluarkan cairan ke jaringan subkutan di dekatnya. Cairan itu menyebabkan pembengkakan. 

Angioedema histaminergik dipicu berbagai alergen atau penyebab alergi. Alergen yang paling umum yaitu getah lateks, bulu hewan peliharaan, serbuk sari, makanan berprotein, sengatan serangga, dan obat-obatan tertentu. Mengutip dari Verywell Health, beberapa orang mengalami pembengkakan saat terkena panas atau dingin yang ekstrem.

2. Non Histaminergik

Angioedema nonhistaminergik pembengkakan yang tidak melibatkan histamin. Pembengkakan tersebab pelepasan peptida yang disebut bradikinin. Zat ini memainkan sejumlah peran dalam tubuh. Salah satunya, melebarkan pembuluh darah. Keberadaannya penting untuk beberapa fungsi tubuh, seperti menjaga tekanan darah pada tingkat normal.

Namun, jika bradikinin dilepaskan saat tidak dibutuhkan, efeknya terhadap pembuluh darah menyebabkannya bocor ke jaringan di sekitarnya. Kondisi ini yang menyebabkan pembengkakan.

3. Angioedema herediter

Mengutip Medline Plus, beberapa orang yang mengalami angioedema tersebab bradikinin memiliki mutasi gen yang membuat rentan terhadap pemicu. Kondisi ini disebut angioedema herediter atau herediter angioedema (HAE).

Mengutip Healthline, angiodeman herediter cenderung tak umum daripada yang tersebab alergi atau obat. Angioedema ini terjadi ketika seseorang mewariskan kekurangan enzim bagian dari sistem kekebalan tubuh.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus