Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kabar duka datang dari aktris Baby Margaretha, pada 13 Maret lalu sang suami, Christian Bradach meninggal dunia dikabarkan akibat penyakit kolesterol. Baby Margaretha menjelaskan, suaminya sudah cukup lama mengidap penyakit kolesterol, namun sering menolak memeriksakan diri ke dokter.
Berkaca dari kisah suami Baby, sebenarnya apa itu kolesterol tinggi dan bahayanya bagi tubuh?
Kolesterol merupakan zat lilin yang ditemukan dalam darah. Zat ini berfungsi membangun sel-sel yang sehat dalam tubuh, tetapi kolesterol berlebih dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Dampak Kesehatan Akibat Kolesterol Tinggi
Melansir Mayoclinic di alamat mayoclinic.org, kolesterol tinggi dapat menyebabkan akumulasi LDL atau kadar kolesterol jahat dan endapan lain di dinding arteri (aterosklerosis). Endapan (plak) ini dapat mengurangi aliran darah melalui arteri, dan mampu menyebabkan komplikasi, seperti:
1. Sakit dada
Jika arteri yang memasok darah ke jantung (arteri koroner) terpengaruh, seseorang mungkin mengalami nyeri dada (angina) dan gejala penyakit arteri koroner lainnya.
2. Serangan jantung
Jika plak robek atau pecah, bekuan darah dapat terbentuk di tempat pecahnya plak, dan menghalangi aliran darah atau menyumbat arteri di bagian hilir. Jika aliran darah ke bagian jantung berhenti, seseorang akan mengalami serangan jantung.
3. Stroke
Mirip dengan serangan jantung, stroke terjadi ketika gumpalan darah menghalangi aliran darah ke bagian otak.
4. Kerusakan sistem saraf
Mengutip Healthline di situs healthline.com, apabila kolesterol tinggi sudah mengakibatkan stroke, ini mengganggu aliran darah dan dapat merusak bagian otak, menyebabkan hilangnya memori, gerakan, kesulitan menelan, berbicara dan fungsi lainnya. Memiliki kolesterol tinggi juga mampu mempercepat pembentukan plak beta-amyloid, deposit protein lengket yang merusak otak pada penderita Alzheimer.
Guna mencegah kolesterol tinggi dan dampak buruknya, sebaiknya makan diet rendah garam, konsumsi buah-buahan, sayuran dan biji-bijian, batasi jumlah lemak hewani dan gunakan lemak baik secukupnya, menurunkan berat badan berlebih, berhenti merokok, rutin berolahraga, batasi minum alkohol, dan kelola stres sebaik mungkin.
Bahkan, National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI), merekomendasikan pemeriksaan kesehatan khususnya kolesterol dilakukan setiap satu hingga dua tahun untuk pria berusia 45 hingga 65 tahun dan untuk wanita berusia 55 hingga 65 tahun. Sementara mereka yang berusia di atas 65 tahun harus menjalani tes kolesterol setahun sekali.
DELFI ANA HARAHAP
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini