Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit Lyme adalah penyakit yang disebabkan gigitan serangga, tepatnya laba-laba kecil yang biasa merayap di semak-semak atau pepohonan, dan menyebarkan parasit. Penyakit ini bisa diobati dengan antibiotik jika cepat terdeteksi. Pakar pun menganjurkan untuk mengenali gejalanya sehingga penanganan tidak terlambat dan menyebabkan kondisi yang kronis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dr. Tammy Lundstrom, spesialis penyakit infeksi di Trinity Health di Michigan, dan Dr. Sarah Park, dokter penyakit infeksi di perusahaan sains Karius di Honolulu, Hawaii, menyebut gejala yang perlu diwaspadai berikut kepada HuffPost, 25 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ruam Bulat
Ruam yang terlihat bulat seperti sasaran tembak, atau istilah medisnya migran eritema, adalah gejala penyakit Lyme yang paling umum, kata Lundstrom. Ruam ini sangat perih dan sulit terlihat pada yang berkulit gelap. Menurut Park, ruam biasa muncul 3-30 hari setelah gigitan serangga.
Gejala seperti Flu
Jika merasakan gejala seperti flu, misalnya nyeri sendi, demam, menggigil, sakit kepala, dan lainnya, Anda pasti tidak akan terbayang itu penyakit Lyme. "Gejala-gejala itu gampang disalahartikan infeksi virus biasa seperti pilek atau flu. Pastikan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis, terutama bila melihat ada ruam bulat selain gejala lain," tutur Lundstrom.
Lesu
Rasa lesu tiba-tiba bisa juga merupakan gejala penyakit Lyme. "Rasa lesu adalah gejala awal yang paling sering diabaikan dan sering dikira akibat kurang tidur, lelah bekerja atau berolahraga," ujar Park.
Ruam lainnya
Tak hanya ruam bulat seperti sasaran tembak, ruam biasa juga bisa menjadi gejala awal penyakit Lyme. "Masalah kulit lain yang mungkin muncul adalah biduran atau rasa tidak nyaman seperti terbakar sinar matahari," tutur Park.
Bisakah Disembuhkan?
Penyakit Lyme berisiko dialami orang yang suka lintas alam atau berkemah di hutan lebat. Pemilik hewan juga berisiko mengalaminya dari kutu yang terdapat pada peliharaan itu. Bisakah disembuhkan?
Tentu saja. Buat orang dewasa, minum antibiotik membantu menyingkirkan infeksi. Kebanyakan penderita pun bisa sembuh total. Akan tetapi, kerusakan mungkin sudah terjadi, terutama bila terlambat diobati.
Menurut Johns Hopkins Medicine, sebagian penderita penyakit Lyme mungkin bisa mengalami sindrom pascapenyakit Lyme (PLDS) yang ditandai nyeri tulang dan saraf yang terus menerus, kelelahan, dan gangguan daya ingat. Para peneliti di Johns Hopkins menerbitkan artikel ulasan di Frontiers in Neurology yang menjelaskan gangguan sistem saraf autonomik mungkin dialami penderita PLDS.
Dikutip dari USA Today, beberapa sindrom terkait termasuk sindrom postural ortostatis takikardia (POTS) dan distrofi refleks simpatetik (CRPS). Kedua kondisi tersebut bisa menyebabkan sindrom yang lebih banyak, mulai dari kepala terasa ringan, pingsan, dan nyeri parah. Penting untuk berkonsultasi ke dokter untuk mengetahui penyebab sindrom.
Pilihan Editor: Cegah AMR, Kemenkes Minta Konsumsi Antibiotik dengan Bijak