Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Umat muslim di seluruh dunia sedang menanti datangnya bulan Ramadan 1446 Hijirah. Kementrian Agama Republik Indonesia baru akan menentukan 1 Ramadan dalam sidang isbat yang akan digelar pada Jumat 28 Februari 2025 atau bertepatan dengan 29 Syaban 1446 Hijirah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ustaz Maulana mengingatkan agar melakukan empat hal saat awal 1 Ramadan sudah ditetapkan. Pertama adalah sujud syukur. "Ketika ada pengumuman ramadan, langsung sujud syukur, saya berniat sujud syukur menysukuri datangnya Ramadan karena Allah," katanya dalam tausyiah peluncuran menu Ramadan Haraku Ramen, di Jakarta, Rabu 26 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setelah sujud syukur, lanjutkan dengan berdoa memohon rizki. "Ya Allah berikan aku rezeki agar aku bisa beribadah di bulan Ramadan," ujarnya.
Ketiga adalah mengucapkan niat berpuasa sebulan. Menurut Maulana, ulama fiqih menganjurkan niat berpuasa sebulan di malam pertama 1 Ramadan untuk mengantisipasi kalau lupa mengucapkan niat atau ketiduran di salah satu hari Ramadan. Niatnya seperti ini, "Saya niat berpuasa satu bulan penuh Ramadan tahun ini karena Allah."
Terakhir adalah doa menyambut Ramadan, yaitu Marhaban ya Ramadan atau Selamat datang Ramadan. "Siapa yang membaca doa ini di malam pertama Ramadan haramlah kulitnya disentuh api neraka," kata pendakwah Islam Itu Indah, di salah satu stasiun televisi swasta.
Maulana menambahkan Ramadan ibarat tamu yang datang selama satu bulan penuh. Sebab itu, umat muslim sebaiknya tidak menyiakan kesempatan untuk beribadah sebanyak-banyaknya selama Ramadan. "Kita mengisi Ramadan dengan membaca Al Quran, salat tarawih, itikaf di sepuluh hari Ramadan, membayar zakat fitrah dan melepas Ramadan dengan takbir, tahlil dan tahmid," katanya.
Selama bulan Ramadan pula kualitas ibadah harus ditingkatkan. Sebab seluruh amalan ibadah yang dilakukan selama Ramadan akan dilipatgandakan sampai 70 kali lipat. Maulana mencontohkan, khatam Al Quran satu kali seperti 70 kali lipat khatam di luar bulan Ramadan. Begitu juga dengan salat fardu, pahalanya dilipatkan 70 kali dibanding bulan lainnya.
Pilihan editor: 7 Tradisi Menyambut Bulan Ramadan di Berbagai Daerah: Kaya Makna