Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

4 Tips Minum Kopi agar Tidak Sakit Perut

Sakit perut setelah minum kopi bisa berupa munculnya rasa nyeri, mulas, kembung, gejala refluks asam lambung, atau keinginan untuk buang air besar.

30 Januari 2024 | 10.44 WIB

Ilustrasi kopi hitam tanpa gula. Foto: Freepik/8photo
Perbesar
Ilustrasi kopi hitam tanpa gula. Foto: Freepik/8photo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Minum kopi pada pagi hari menjadi salah satu cara untuk meningkatkan energi sebelum melakukan aktivitas. Namun, bagi sebagian orang mungkin mengalami sakit perut setelah minum kopi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Sakit perut setelah minum kopi bisa berupa munculnya rasa nyeri, mulas, kembung, gejala refluks asam lambung, atau keinginan untuk buang air besar. Hal ini tentu malah mengganggu aktivitas atau pekerjaan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lantas, bagaimana tips agar tidak sakit perut saat minum kopi? 

Kopi memiliki beberapa senyawa yang dapat mengganggu perut Anda. Ini termasuk kafein, asam kopi, dan sering kali bahan tambahan lainnya, seperti susu, krim, gula, dan pemanis. Selain kafein, banyak senyawa ini juga terdapat dalam kopi tanpa kafein.

Jika ternyata kopi dapat membuat Anda sakit perut, berikut beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk meminimalkan efek tersebut:

1. Hindari Minum Kopi saat Perut Kosong

Hal pertama yang dapat Anda lakukan agar tidak sakit perut saat minum kopi adalah dengan sarapan atau mengonsumsi makanan terlebih dahulu. Jangan biarkan perut Anda kosong saat minum kopi. Dikutip dari Cleveland Clinic, minum kopi saat perut kosong dapat menimbulkan efek samping pada pencernaan, mulai dari nyeri perut hingga kenaikan asam lambung. 

Kopi sendiri juga meningkatkan motilitas lambung. Itulah sebabnya kopi bisa membuat Anda merasa ingin buang air besar dan mengapa beberapa orang merasa kopi membuat mereka diare. Minum kopi saat perut kosong bisa memperparah efek tersebut bagi orang yang mengalaminya.

2. Tambahkan Susu

Dikutip dari Verywell Health, dalam sebuah penelitian pada 2019, peneliti menemukan bahwa menambahkan susu ke dalam kopi tidak memicu naiknya asam lambung. Saat Anda menambahkan susu ke dalam kopi Anda, beberapa protein susu, termasuk α -kasein, β -kasein, κ -kasein, α - laktalbumin, dan β -laktoglobulin, akan berikatan dengan asam klorogenat (CGA).

Ketika CGA diikat oleh protein, hal ini dapat mencegah CGA menyebabkan lonjakan asam lambung. Itu mungkin karena tidak mudah diserap oleh tubuh Anda.

Namun, cara ini tidak dapat diaplikasikan semua orang. Beberapa orang, salah satunya yang mengalami intoleransi laktosa dapat mengalami gangguan pencernaan yang berat akibat minum kopi susu.

3. Pilih Kopi yang Rendah Asam

Salah satu cara terbaik untuk membuat secangkir kopi yang ramah perut adalah dengan menggunakan kopi rendah asam. Beberapa jenis kopi secara alami memiliki lebih sedikit asam, yang berarti kopi tersebut juga lebih baik untuk sistem pencernaan Anda.

Lingkungan dan tanah tempat kopi ditanam dapat mempengaruhi keasaman biji kopi. Kopi yang tumbuh di dataran tinggi cenderung memiliki lebih sedikit asam. Bahkan menanam kopi di tempat teduh pun dapat mengurangi keasamannya.

Selain itu, proses pemanggangan dan penyeduhan juga mengubah kandungan asam kopi. Misalnya, kopi sangrai ringan cenderung lebih asam dibandingkan kopi sangrai gelap. 

4. Seduh dengan Air Dingin

Suhu air yang digunakan untuk menyeduh atau membuat kopi juga dapat mempengaruhi kondisi pencernaan. Uji ilmiah menunjukkan bahwa kopi panas lebih asam dibandingkan kopi yang diseduh dengan air dingin (cold brew). Menyeduh kopi dengan air dingin mengekstrak lebih sedikit bahan kimia dan senyawa yang mengiritasi perut, termasuk berbagai asam yang terdapat secara alami dalam biji kopi. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus