Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

5 Ciri-Ciri Darah Rendah yang Sering Diabaikan

Berikut ini ciri spesifik, darah rendah (hipotensi) yang perlu Anda ketahui:

23 Mei 2023 | 14.46 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi wanita sakit kepala/pusing. Shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Hipotensi (darah rendah) adalah lawan dari hipertensi (darah tinggi). Namun, darah rendah parahnya biasa disamakan dengan penyakit kurang darah. Keduanya sangat berbeda. Di mana terjadinya darah rendah bisa diakibatkan oleh berbagai faktor seperti masa kehamilan, dehidrasi, pendarahan, hingga gangguan hormon tiroid. Untuk mengatasinya, hal utama yang perlu Anda lakukan adalah memenuhi asupan cairan dengan air putih segar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berbeda dengan anemia atau kurang darah. Kondisi ini terjadi karena Anda kekurangan hormon hemoglobin. Untuk mengatasinya, Anda cukup memenuhi kebutuhan vitamin B12 seperti pada bayam. Anemia ini pun cukup lebih berbahaya dibanding hipotensi. Di mana anemia biasanya disebabkan oleh kegagalan sumsum tulang memproduksi darah dan penyakit ginjal kronis. Pada intinya, tekanan darah Anda dikatakan normal jika tidak rendah daripada 90/60 mmHG dan tidak lebih tinggi daripada 140/90 mmHg. Berikut ini ciri spesifik, darah rendah (hipotensi) yang perlu Anda ketahui:

1. Wajah Terlihat Pucat

Ciri-ciri darah rendah yang bisa Anda lihat secara langsung adalah wajah yang terlihat pucat. Ciri ini disebabkan karena melemahnya denyut nadi Anda. Jika tidak lemah, denyutan tersebut lun terbilang tidak stabil sehingga pasokan darah untuk otak tidak terpenuhi. Bukan hanya otak yang merugi, tetapi jaringan sel tubuh pun demikian. Hambatan ini akan mendinginkan tubuh dari kaki, tangan, dan area wajah seperti telinga dan bibir. Lalu, area wajah mulai pucat dan tubuh lemas berkeringat.

2. Pusing atau Sakit Kepala

Mengalami darah tinggi maupun darah rendah akan menyebabkan Anda mengalami pusing atau sakit kepala. Pada darah rendah, ciri ini muncul karena otak Anda kekurangan oksigen yang dibawa oleh darah dengan jumlah yang cukup. Jika sistem imun Anda juga lemah, maka kejadian pingsan bisa dialami. Hal ini pun biasanya awali dengan rasa mual.

3. Dehidrasi

Penderita darah rendah kronis atau jangka waktu lama akan menyebabkan banyak cairan tubuh Anda terkuras drastis sehingga mudah dehidrasi dalam tingkat parah. Namun, dehidrasi juga bisa disebabkan setelah Anda selesai olahraga atau mengalami diare. Dengan demikian, cukupilah kebutuhan air minum Anda minimal 1500 ml atau 8 porsi gelas ukuran sedang per hari. Lalu, siapkan botol berisi air putih penuh setiap Anda hendak bepergian ditambah dengan bekal buah yang kaya air seperti semangka.

4. Depresi

Gangguan mental depresi salah satunya bisa disebabkan oleh tekanan darah rendah. Pasalnya, aliran darah dengan pasokan yang rendah tidak bisa mendukung baik kinerja otak Anda untuk mengelola emosi dengan baik. Penelitian membuktikan hal ini. Hasil analisisnya menyimpulkan bahwa 30 persen kondisi tubuh pada penderita darah rendah dikontrol oleh emosi buruk penyebab depresi. Gejala ini dianggap lebih parah dari gangguan mental seperti stres.

5. Syok Anafilaksis

Syok anafilaksis adalah ciri darah rendah disertai tanda-tanda seperti ruam dan gatal di tubuh. Biasanya disebabkan adanya pemicu alergi atau reaksi hipersensitivitas. Reaksi tersebut menjadikan sistem kekebalan tubuh Anda bereaksi berlebihan terhadap zat alergen yang dihirup, dikonsumsi, atau diterpa tanpa sengaja. Kondisi ini akan menguras darah Anda sehingga darah rendah dan sesak nafas terjadi. Gejala lebih lanjut antara lain, cepatnya denyut nadi, linglung, dan nyeri perut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ALFI MUNA SYARIFAH

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus