Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

5 Ciri Gaya Ruangan Rustic

Ciri khas dari gaya ruangan rustic yang paling menonjol penggunaan material kayu dengan tekstur yang kuat

18 Agustus 2022 | 13.37 WIB

Gaya ruangan rustic.  Foto : roohome
Perbesar
Gaya ruangan rustic. Foto : roohome

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Gaya ruangan rustic menjadi tren desain interior. Asal-usul gaya ruangan ini, pada era Romawi sampai Renaisans, gaya rustic  memusatkan sisi luar dengan bebatuan yang teksturnya kasar dan kontras. Pada abad ke-18, ciri unfinished atau terkesan tak tuntas diterapkan melalui material kayu yang dilapisi pasir menyerupai batu

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsitek Probo Hindarto mendefinisikan, gaya rustic dalam desain arsitektur dan interior berfokus kesan ruangan alami dari material yang tidak dihaluskan, seperti kayu, batu, logam, seperti dikutip dalam buku 42 desain hunian karya 23 arsitek

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Mengutip dari buku Ragam Gaya Interior sesuai Kepribadian, ciri khas dari gaya ruangan rustic yang paling menonjol penggunaan material kayu dengan tekstur yang kuat. Material itu digunakan di bagian dinding, atap, dan lantai pun menggunakan kayu sebagai elemennya. Biasanya, bentuk atap gaya ruangan ini terbuka dan menonjolkan material yang terkesan tua. Sedangkan bagian dinding gaya rustic tampak seperti tidak pernah selesai.

Ciri gaya ruangan rustic

1. Unsur alam 

Gaya rustic sangat berkaitan erat dengan unsur alami dan ruangan terkesan dekat dengan alam bebas. Misalnya, memasang jendela kaca dengan ukuran yang cukup besar menambahkan skylight atau atap transparan. Ada pula tambahan tanaman hijau atau beberapa ranting yang telah disusun rapi dalam ruangan.

Pada abad 19, gaya ruangan rustic ini digunakan untuk permukiman di Amerika Serikat yang jauh dari perkotaan. Saat itu, orang-orang yang menetap membuat rumah memadukan bahan-bahan yang ditemukan secara lokal. Bahan yang digunakan memanfaatkan kayu, batu, dan daun yang berasal dari alam sekitar untuk membangun tempat tinggal. 

2. Warna yang natural

Pemilihan warna juga menonjolkan kesan rustic. Gaya rustic dikenali dengan penggunaan warna natural, seperti hijau, khaki, krem, cokelat, abu-abu, ataupun merah oxblood. Warna bersumber dari material alam, seperti batang kayu, batu, dan tanah. 

3. Material alam yang sudah tua

Ciri utama gaya rustic adalah menggunakan bahan alam yang belum diolah. Biasanya, desain kayu rustic memiliki tekstur yang kasar dengan tepian tanpa polesan dari mesin dan tidak menggunakan kayu imitasi. Material lain yang digunakan untuk memunculkan kesan rustic batu alam, logam, besi tempa, katun, wol, linen, atau kulit, sebagaimana dilansir  House Beautiful.

4. Dekorasi barang bekas

Gaya rustic terkesan sangat kasar karena banyak penggunaan material bertekstur. Dekorasi tekstur dilakukan menambahkan berbagai selimut, guling, dan bantal dari bahan nyaman. Tambahan tekstur itu dengan sentuhan kain tenun.

Penambahan dekorasi gaya rustic memanfaatkan barang bekas yang ada, seperti dekorasi potongan kayu yang tampak tak selesai dan lampu dari kaleng kosong. Gaya rustic juga identik dengan hiasan atau ornamen etnik. 

5. Tiang penyangga kayu

Ciri lain gaya rustic ini penggunaan tiang penyangga kayu. Itu semakin memperkuat kesan rustic, menggunakan kayu dengan warna asli tanpa perlu diolah sebagai tiang. Penggunaan tiang ini akan memberikan karakter rustic lebih kuat di keseluruhan ruangan.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus