Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Lutut bagian sendi yang menghubungkan paha ke kaki bagian bawah. Sendi ini penting untuk tubuh berjalan. Cedera lutut bisa berakibat menganggu aktivitas sehari-hari. Cedera lutut tidak hanya terjadi ketika berolahraga, tetapi saat beraktivitas biasa.
Cedera lutut
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
1. Keseleo atau terkilir
Mengutip Healtline, keseleo kondisi peregangan berlebihan ligamen. Sedangkan, ligamen pita jaringan yang menghubungkan dua tulang menjadi satu dalam sendi. Bagian yang rentan keseleo sendi pergelangan kaki. Namun, keseleo juga bisa terjadi di lutut.
2. ACL
Robeknya anterior cruciate ligament (ACL) cedera ligamen di lutut yang mencegah tulang kering bergeser ke depan. Robeknya ACL akan menyebabkan rasa sakit dan bengkak. ACL berfungsi untuk kestabilan lutut. Cedera ini rentan dialami atlet, pemain basket, sepak bola, dan American football. Cedera ACL berpotensi menyebabkan cedera lanjutan pada lutut.
3. Cedera PCL
Mengutip WebMD, posterior cruciate ligament (PCL) ligamen dalam lutut. PCL menghubungkan tulang paha ke tulang kering. PCL lebih besar dan kuat daripada ACL. Namun, PCL juga bisa robek. Robekan PCL terjadi kurang dari 20 persen dari cedera ligamen lutut. Cedera yang merobek PCL biasanya merusak beberapa ligamen atau tulang rawan lain di lutut.
4. Cedera meniskus
Meniskus bagian tulang rawan di lutut yang menyangga dan menjaga kestabilan sendi. Meniskus berfungsi menstabilkan tulang dari keausan. Cedera meniskus bisa sangat menyakitkan.
Cedera meniskus biasanya rentan saat olahraga yang memerlukan lompatan dan kelincahan. Cedera meniskus terjadi ketika seseorang mengubah arah secara tiba-tiba saat berlari. Biasanya, cedera ini terjadi bersamaan dengan cedera lutut lainnya, seperti ACL.
5. Patellofemoral pain syndrome
Merujuk Mayo Clinic, Patellofemoral pain syndrome nyeri di bagian tempurung lutut. Rentan dialami saat berlari kencang disertai lompatan.
Nyeri lutut sering meningkat saat berlari, berjalan naik atau turun tangga, duduk dalam waktu lama, atau jongkok. Perawatan sederhana, seperti istirahat dan kompres es bermanfaat meredakan sakit. Namun terkadang nyeri patellofemoral membutuhkan terapi fisik.
Kondisi ini terpengaruh iritasi di bawah tempurung lutut, ketakseimbangan atau kelemahan otot, cedera, bekas operasi.
Pilihan Editor: Batas Waktu yang Dianjurkan untuk Menangani Sendiri Cedera Lutut