Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

5 Pendekatan agar Anak Tumbuh sebagai Pribadi Jujur Tak Suka Berbohong

Ada pendekatan atau tips mengasuh anak agar tumbuh menjadi pribadi yang jujur dan tak suka berbohong.

22 Agustus 2022 | 17.58 WIB

Ilustrasi anak berbisik/bercerita/berbohong. Shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi anak berbisik/bercerita/berbohong. Shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Tampaknya, setiap orang di muka bumi ini setidaknya pernah berbohong entah dua, tiga atau lebih, sepanjang hidupnya. Bahkan, dikutip dari laman verywellfamily.com, beberapa orang telah bersikap tidak jujur sejak usia dini.

Perasaan Menang?

Bagi anak-anak, kebohongan mampu memberikan kebahagiaan sesaat, perasaan kemenangan, rasa lebih unggul daripada orang lain.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Akan tetapi, anak-anak yang terbiasa berbohong sejak kecil biasanya memiliki ketahanan mental yang lemah dan berpotensi terjerat permasalahan yang lebih serius di usia dewasanya. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

5 Cara Mengatasi Anak yang Gemar Berbohong

Oleh karena itu, dihimpun dari beberapa sumber, berikut adalah lima pendekatan atau tips mengasuh anak agar tumbuh menjadi pribadi yang jujur.
 

  • Tunggu hingga Anak Mengakui Kesalahan

Pendekatan ini bertujuan agar anak mengakui dan menyadari kesalahannya serta timbul perasaan untuk tidak ingin mengulanginya kembali. Yang perlu diperhatikan adalah jangan sekali-kali orang tua mengancam anak untuk berkata jujur.  

Maksudnya, tindakan orang tua untuk menakut-nakuti, mengancam, bahkan memukul sangat tidak dianjurkan dalam tahap ini. Sebab, ancaman-ancaman tersebut justru berpotensi membuat anak bersikap resisten dan melawan orang tuanya sendiri pada kemudian hari. 

  • Pertahankan Sikap Tenang

Tidak jauh berbeda dengan poin sebelumnya, ketika Anda memergoki anak berbohong, tetaplah tenang. Orang tua perlu memahami bahwa kebohongan muncul pada anak karena banyak sebab, seperti perasaan tidak aman, ketakutan pada orang tua, atau adanya intimidasi. 

  • Pahami Situasi Anak

Sebagai orang tua, pahami betul situasi yang sedang dialami oleh anak Anda baik di sekolah, di lingkungan sekitar, ataupun di lingkungan keluarga. Selain itu, jangan bereaksi berlebihan ketika anak menceritakan kondisinya.  

Anda juga dapat memahami situasi anak dengan meningkatkan intensitas aktivitas orang tua dan anak dalam kehidupan sehari-hari.

  • Ajukan Pertanyaan dengan Hati-Hati

Tahap ini sangat perlu menjadi perhatian bagi beberapa orang tua. Sebab, tidak jarang orang tua langsung menyemprot anaknya dengan pertanyaan-pertanyaan berat dan memojokkan ketika memergoki anaknya berbohong. 

Kunci dari tahap ini adalah menanyai anak dengan intonasi lembut dan persuasif serta membiarkan anak untuk menceritakan masalahnya dengan caranya sendiri. 

  • Dorong Anak untuk Bercerita dengan Jujur

Di tahap ini, orang tua dapat menceritakan atau menjelaskan dampak kejujuran pada diri sendiri dan orang di sekitar. Memberikan pemahaman pada anak mengenai hal-hal yang dapat dicapai di dunia ini dengan kejujuran mampu menjadi salah satu cara melahirkan pribadi jujur pada anak dengan sendirinya. 

Membiarkan anak berbohong bukanlah tindakan yang baik, begitu pula memberikan reaksi berlebihan ketika anak berbohong. Laman Very Well Family menjelaskan bahwa kejujuran pada anak perlu dibentuk dengan kesabaran dan perhatian ekstra dari orang tua. Dengan begitu, besar kemungkinan anak akan tumbuh menjadi sosok cemerlang pada masa mendatang. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus