Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

5 Tips Parenting untuk Anak Remaja Penderita Diabetes

Di Indonesia, angka kasus remaja penderita diabetes terus naik dalam 10 tahun terakhir. Karena itu, orang tua harus mengetahui tips parentingnya.

4 Januari 2023 | 16.34 WIB

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Perbesar
Ilustrasi diabetes. Freepik.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Diabetes merupakan penyakit yang bisa menyerang tanpa mengenal usia dan di Indonesia, angka remaja penderita diabetes terus mengalami peningkatan dalam 10 tahun terakhir. Karena itu, orang tua harus mengetahui tips parenting agar dapat membantu anak mengatasi diabetesnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca : Suti Karno Amputasi Kaki Kanannya, Ini Cara Mencegah Amputasi Bagi Penderita Diabetes

Mengutip dari laman Kementerian Kesehatan, Data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyatakan angka kasus diabetes pada anak usia 0-18 tahun mengalami peningkatan sebesar 700 persen selama jangka waktu 10 tahun. Jumlah kasus baru tipe-1 dan tipe-2 berbeda antar populasi dengan distribusi usia dan etnik yang bervariasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Masa remaja merupakan tantangan, tidak hanya untuk anak-anak tetapi juga untuk orang tua. Mulai dari pertumbuhan fisik, emosional hingga mental. Masa remaja adalah masa dimana prioritas anak tidak ditentukan karena merupakan masa pertumbuhan. Apalagi jika anak menderita diabetes, maka situasinya menjadi lebih kompleks.

5 Tips

Tanggung jawab untuk menjaga kadar gula tetap terkendali dapat berdampak buruk pada anak. Karena itu, mengutip dari laman Times of India, ada beberapa hal yang harus diperhatikan orang tua agar anak menjadikan pengelolaan diabetes sebagai prioritasnya.

1. Remaja adalah pengambil risiko

Anak usia remaja mengambil lebih banyak risiko daripada kelompok usia lainnya. Perilaku berisiko ini termasuk konsumsi alkohol, penggunaan narkoba, dan aktivitas seksual tanpa pelindung yang akan memengaruhi perawatan diabetes. 

Tidak ada anak yang menginginkan kontrol yang berlebihan dalam setiap keputusan yang dibuat. Karena itu, sebagai orang tua tetap terlibat dalam perawatan diabetes dapat melonggarkan kendali untuk membuat anak merasa lebih bebas. Selain itu, ingatkan anak tentang pengobatan dengan cara yang penuh kasih.

2. Perjuangan untuk kemerdekaan

Anak remaja lebih suka mengambil keputusan secara mandiri. Meskipun orang tua ingin anaknya memiliki pendapat sendiri, namun sulit untuk melepaskan anak begitu saja di setiap keputusan. Selama menderita diabetes, orang tua ingin mengawasi anak mereka dan membantu mengelola diabetes yang merupakan fokus konflik.

Shikha Walia, pendidik diabetes dan ahli gizi senior di BeatO mengatakan, “Remaja tidak terbiasa mencatat asupan makanan atau mengatur kadar gula kecuali seseorang ada di sana untuk membuat mereka memahami kebutuhan dan membuat mereka bertanggung jawab. Bantu anak Anda dengan menanyakan di mana mereka membutuhkan bantuan dari Anda.”

3. Menyesuaikan diabetes ke dalam kehidupan

Selama masa remaja, anak menganggap membangun kehidupan sosial lebih penting daripada perawatan diabetes. Jika anak terlalu sibuk untuk melakukan tugas-tugas perawatan diabetes, buatlah strategi agar sesuai dengan rutinitas hariannya. Orang tua bisa membantu dengan menghitung asupan karbohidrat atau membantu dengan asupan insulin.

4. Manajemen diabetes adalah prioritas

Menurut Shikha Walia, remaja adalah masa di mana anak-anak lebih fokus membangun kehidupan sosial, menyesuaikan diri dengan teman-temannya. Sehingga manajemen diabetes akan menjadi hal yang nomor dua. Karena itu orang tua harus mengarahkan anaknya untuk tetap memprioritaskan manajemen diabetesnya.

5. Perawatan diabetes itu rumit

Perawatan diabetes bisa dibilang sedikit rumit. Mulai dari pemantauan kadar gula secara konstan hingga pemeriksaan asupan karbohidrat. Banyak anak remaja yang tidak merawat diabetes sehingga berkembang menjadi lebih besar. Karena itu, melakukan tes HbA1c harus dilakukan sesering mungkin secara berkala. 

HbA1c yang meningkat dapat mempersiapkan orang tua dan anak untuk mengambil tindakan yang diperlukan, sedangkan HbA1c yang rendah menunjukkan bahwa pengendalian diabetes semakin baik dan dapat memberikan inspirasi untuk terus berusaha. Demikian beberapa tips yang perlu dilakukan para orang tua untuk anak remaja penderita diabetes.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus