Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Ahli Masakan Jepang Chef Harada Meninggal, Simak Fakta Unik Sushi

Hiromitsu Harada meninggal dunia pada Senin, 19 Maret 2018, di Rumah Sakit Puri Cinere, Depok. Chef Harada terkenal berkreasi dengan makanan jepang.

19 Maret 2018 | 17.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sushi sebagai alternatif kue ulang tahun. (instagram.com/sushi_sundays)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Hiromitsu Harada, atau akrab disapa Chef Harada, meninggal dunia pada Senin, 19 Maret 2018, di Rumah Sakit Puri Cinere, Depok. Ia dikenal masyarakat sebagai seorang chef Jepang yang seringkali memperkenalkan resep otentik Jepang lewat program kuliner yang ia bawakan di salah satu stasiun TV swasta. Chef Harada memang pandai dan ahli dalam mengolah masakan khas negeri matahari terbit tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kuliner Jepang memang sudah cukup dikenal di Indonesia, khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta. Banyak orang Indonesia yang menikmati kuliner Jepang dengan berbagai macam jenis makanannya. Salah satu yang paling mudah ditemukan adalah sushi. Anda mungkin sudah pernah atau bahkan sering mengonsumsi sushi. Tetapi, apa Anda tahu tentang mitos-mitos sushi di bawah ini? Baca: Mikroplastik pada Air Minum di Kemasan, BPOM: Belum Ada Studi

Chef Harada. Instagram


1. Sushi hanya berasal dari Jepang
Negara-negara di Asia Tenggara memiliki variasi makanan sejenis sushi. Tujuan dibuatnya makanan ini adalah melestarikan ikan menggunakan cuka yang dipercaya sebagai antibiotik. Nasi dan cuka kemudian dipadukan dengan ikan segar untuk mengawetkannya.

2. Harga sushi selalu mahal
Sushi awalnya merupakan makanan kaki lima alias streetfood, bukan makanan mewah. Artinya, sushi adalah makanan kasual. Tetapi, dengan berkembangnya ilmu kuliner, sushi juga bisa dijadikan makanan mewah yang dihargai ratusan ribu atau bahkan jutaan rupiah.

3. Ikan untuk sushi disajikan dalam keadaan hidup
Makanan Jepang yang disajikan secara hidup adalah ikizukuri, bukan sushi. Meskipun disajikan dalam bentuk mentah atau segar, ikan sudah lebih dulu dibersihkan untuk disajikan secara pantas.

Chef Harada. Instagram

4. Perempuan tidak bisa menjadi chefsushi
Perempuan dianggap memiliki temperatur tangan yang terlalu panas sehingga tidak cocok untuk mengolah ikan menjadi bahan sushi. Faktanya, perempuan Jepang memang tidak biasa mengolah sushi di zaman dahulu. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, chef perempuan mulai bermunculan di seluruh Jepang. Baca: Pensiun, Persiapkan Sejak Usia 20, Cek Ilustrasinya

5. Menggosok sumpit untuk membuang serpihan kayu
Anda pasti sering melihat orang-orang menggosokan sumpit mereka satu sama lain untuk membuang serpihan kayu. Padahal, cara itu pertama dilakukan untuk meruncingkan ujung sumpit agar mudah digunakan untuk mengambil mie. Akan tetapi, cara tersebut ternyata dianggap sebagai penghinaan jika dilakukan di restoran milik orang Jepang asli. Jadi, hindari menggosok sumpit jika anda berada di Jepang.

ilustrasi sushi (pixabay.com)

6. Sushi adalah makanan sehari-hari orang Jepang
Mitos ini sepenuhnya salah karena makanan Jepang itu jenisnya beragam. Bahkan, Jepang dinobatkan sebagai salah satu negara dengan variasi makanan terbanyak. Namun, membeli dan memakan sushi di Jepang langsung memang akan memberikan kesan berbeda sehingga banyak turis yang menghabiskan waktu mencoba sushi dari satu tempat ke tempat lainnya. Karena itu, muncullah mitos bahwa orang Jepang selalu makan sushi setiap hari. Baca: Karyawan Sering Berhenti, Apa yang Salah dari Tim HRD?

HUFFINGTONPOST | KUONI | FRANCISCA CHRISTY ROSANA | MAGNULIA SEMIAVANDA HANINDITA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus