Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tersenyum diklaim bisa memperbaiki suasana hati dan mengurangi stres, bahkan walau senyum itu dipaksakan seperti menyengir. Senyum yang tulus atau pura-pura sama-sama diklaim bisa meningkatkan reaksi bahan kimia di otak, melepaskan hormon, termasuk dopamin dan serotonin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal yang sama juga berlaku untuk tawa pura-pura karena otak tak bisa membedakannya dengan yang sungguhan sehingga hormon bahagia tetap dilepaskan. Penulis buku Manifest Your Everything, Nicci Rosso, menjelaskan alasan senyum membuat orang bahagia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saat hujan atau panas, senyum di wajah bisa mengubah perasaan dari dalam ke luar," ujarnya, dikutip dari Hello Magazine. "Senyum memancarkan cinta, kehangatan, dan kebahagiaan pada orang lain, pereda stres yang luar biasa dan membantu memperbaiki suasana hati, bahkan bila senyum itu palsu."
Ilustrasi tersenyum. fullhdpictures.com
Pelepasan hormon endorfin
Ia menjelaskan alasan senyum membuat bahagia. "Tersenyum melepaskan hormon endorfin, sama seperti saat berolahraga di pusat kebugaran atau berjalan-jalan di alam," ungkapnya. "Banyak pula manfaat tersenyum, termasuk menurunkan tekanan darah dan meredakan rasa sakit. Tersenyum membuat perasaan kita lebih baik."
Kapan terakhir kali Anda tersenyum pada seseorang dan dia membalasnya? Bagaimana rasanya?
"Bila biasanya Anda lebih suka mengerutkan dahi, waktunya berubah. Tersenyumlah sendiri di depan cermin. Mungkin terlihat aneh pada awalnya, tapi semakin sering melakukannya, semakin alami rasanya," ujar Rosso. "Bangun tidur dengan senyuman akan membangun seluruh hari. Pergi tidur dengan senyuman akan mendatangkan malam yang damai."
Jadi, kenapa harus menjalani hari dengan cemberut dan stres? Cobalah tersenyum karena senyum Anda akan mencerahkan dunia.
Pilihan Editor: Tak Percaya Diri Saat Tersenyum, Apa Itu Gummy Smile?