Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Terlambat bicara atau speech delay merupakan jenis keterlambatan perkembangan yang umum terjadi. Merujuk pada Healthy Children, satu dari lima anak akan belajar berbicara atau menggunakan kata-kata lebih lambat dari anak-anak lain seusianya. Beberapa anak pun menunjukkan masalah perilaku karena mereka frustrasi saat tak bisa mengungkapkan apa yang diinginkannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Terlambat bicara sederhana kadang hanya bersifat sementara. Mereka dapat menyelesaikan masalah itu sendiri atau dengan bantuan keluarga.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelum berusia 12 bulan, sebenarnya anak harus memperhatikan suara dan mulai mengenali nama-nama benda umum seperti botol, dan terutama namanya, pada usia 9 bulan. Bayi yang menonton dengan seksama, tapi tak bereaksi terhadap suara, mungkin menunjukkan tanda-tanda gangguan pendengaran.
Terkadang telat bicara bisa menjadi tanda masalah serius, yang mencakup gangguan pendengaran, keterlambatan perkembangan di area lain, bahkan gangguan spektrum autisme (ASD).
Telat bicara pada anak usia dini juga bisa menjadi tanda masalah belajar yang mungkin tak terdiagnosis sampai tahun-tahun sekolah. Penting untuk mengevaluasi anak bila Anda khawatir dengan perkembangan bahasa mereka.
Seperti keterampilan dan pencapaian lainnya, usia anak-anak belajar bahasa dan mulai berbicara dapat bervariasi. Mengetahui sedikit tentang perkembangan bicara dan bahasa mereka dapat membantu orang tua mengetahui apakah ada alasan untuk khawatir.
Sangat penting juga mendorong anak melakukan komunikasi dengan Anda, dengan gerakan atau suara. Anda juga perlu menghabiskan banyak waktu seperti bermain, membaca, dan berbicara bersama anak Anda agar mereka terbiasa komunikatif.
Usia Normal Mulai Bicara
Dalam beberapa kasus, anak membutuhkan lebih banyak bantuan dari profesional terlatih, terapis bicara dan bahasa, ini untuk belajar berkomunikasi. Mengutip laman Health University of Utah, sebelum usia 12 bulan, anak-anak harus diawasi untuk melihat apakah mereka menggunakan suara mereka untuk berhubungan dengan lingkungan mereka.
Cooing dan mengoceh tahap awal perkembangan bicara. Seiring bertambahnya usia bayi, biasanya sekitar 9 bulan, mereka mulai merangkai suara, menggabungkan nada bicara yang berbeda, dan mengucapkan kata-kata seperti "Ibu" dan "Ayah" atau “Mama” dan “Papa” meskipun, sampai mereka berusia sekitar 12-15 bulan terkadang tidak menyadari maknanya.
Sebelum berusia 12 bulan, bayi juga harus memperhatikan suara dan mulai mengenali nama-nama benda umum seperti botol, dan terutama namanya sendiri pada usia 9 bulan. Bayi yang menonton dengan saksama, tapi tak bereaksi terhadap suara, mungkin menunjukkan tanda-tanda gangguan pendengaran.
Menurut WebMD, tak ada batas waktu khusus bagi anak untuk mulai berbicara atau menggunakan kalimat lengkap. Tapi kebanyakan anak mencapai “tonggak” bicara dan bahasa pada usia tertentu. Pada usia 3 tahun, anak-anak biasanya berbicara dalam kalimat pendek, dapat mengidentifikasi bagian tubuh, dan membuat kata jamak.
Pada usia 4 tahun, anak-anak biasanya dapat menceritakan kisah sederhana dan mengingat kalimat sekitar lima kata, dapat mengungkapkan kata "aku" dan "kamu" dengan benar. Pada usia 5 tahun, mereka dapat memahami perintah dan preposisi, menyebut nama depan dan belakangnya, menggunakan bentuk jamak atau bentuk lampau dengan cara yang benar, mengajukan pertanyaan seperti “Mengapa?” dan "Siapa?", serta dapat menceritakan yang mereka lakukan pada hari itu.
KAKAK INDRA PURNAMA
Baca juga: 5 Metode untuk Mengatasi Mutisme