Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Apa Itu Mukbang? Penyebab Obesitas di Korea Selatan?

Pemerintah Korea Selatan berencana melarang Mukbang atau tren makan dalam porsi besar di sosial media dalam rangka mengurangi angka obesitas.

29 Oktober 2018 | 18.21 WIB

Image of Tempo
Perbesar
ilustrasi mukbang makanan korea (YouTube)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Korea Selatan berencana melarang Mukbang atau tren makan dalam porsi besar di sosial media dalam rangka mengurangi angka obesitas, Telegraph.

Baca juga: Fenomena Baru di Korea: Makan Malam di TV Dibayar

"Pada 2019, kami akan mengembangkan pedoman siaran makan besar di TV dan internet - untuk meningkatkan perilaku makan dan untuk membangun sistem pemantauan," kata Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Korea Selatan dalam sebuah pernyataan.

Makan junk food sambil disiarkan ke khalayak online menjadi sangat populer di negara ekonomi terbesar ke-empat Asia itu dan telah melahirkan industri yang menggiurkan yang dikenal dengan istilah "Mukbang".

Mukbang biasanya dilakukan dengan cara mengambil video selfie sambil berbicara langsung ke kamera. Mukbang menarik ribuan followers di Korea Selatan dan menjadi viral di seluruh dunia.

Salah satu YouTubers Mukbang yang paling populer adalah "Beard Meats Good", seorang mantan bankir Inggris yang menjadi pelatih pribadi, yang dapat melahap lebih dari 10.000 kalori per pertunjukan.

Yang lainnya adalah Minsu Huh, yang dikenal di YouTube sebagai Yasikee, telah menjadikan Mukbang sebagai karier full time-nya. Dia telah menarik lebih dari 100.000 pelanggan di saluran media sosialnya, dia mampu makan 22 bungkus mie ramen dalam satu sesi.
Makanan khas Korea Selatan Bibimbap. midtownlunch.com
Dia mengklaim Mukbang berawal karena kesepian yang disebabkan oleh rusaknya nilai-nilai keluarga. "Masyarakat Korea memiliki tradisi makan bersama, tetapi budaya ini sekarang perlahan-lahan lenyap karena meningkatnya rumah tangga yang isinya cuma satu orang," katanya kepada The Telegraph.

"Sekarang, orang-orang mulai memiliki keinginan untuk makan dengan seseorang, dan internet memecahkan masalah ini," katanya.

Pemerintah Korsel khawatir dengan terus meningkatnya obesitas di Korea Selatan dari 26 persen pada tahun 1998 menjadi 31,7 persen pada tahun 2007 dan naik menjadi 34,8 persen pada tahun 2016.

Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) telah memperkirakan bahwa tingkat obesitas Korea Selatan akan berlipat ganda pada tahun 2030 dan akan terus tumbuh pada kecepatan ini.

YouTuber seperti Yasikee telah mengecam pemerintah karena merencanakan tindakan "diktator" yang "menghancurkan kebahagiaan orang."

Kim Jungbum, seorang Youtuber berusia 16 tahun dengan lebih dari 320.000 subscriber berpendapat bahwa peraturan (mukbang) akan membuat sedikit perbedaan bagi kesehatan bangsa. "Teman-teman saya mengatakan kepada saya bahwa mereka yang menonton pertunjukan saya bisa menikmati makanan melalui saya dan memenuhi kebutuhan mereka ketika mereka sedang diet. Setiap orang memiliki kapasitas yang berbeda untuk makanan, dan harus mengawasi kesehatan mereka sendiri," katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus