Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

gaya-hidup

Apa Itu Second Choice dalam Suatu Hubungan? Ini Ciri-Cirinya

Apa itu second choice? Kenali apa ciri-ciri Anda terjebak dalam hubungan second choice dan cara mengatasinya.

19 November 2024 | 20.58 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Apa itu second choice dalam sebuah hubungan? Istilah second choice sering digunakan oleh generasi muda saat ini. Penggunaan istilah second choice merujuk pada pilihan kedua alias bukan jadi prioritas utama.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Umumnya istilah second choice digunakan dalam persoalan hubungan. Baik itu hubungan kepada pasangan ataupun kepada anggota keluarga dan teman atau kerabat. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berikut ini penjelasan apa itu second choice, ciri-ciri, hingga cara mengatasinya bila Anda menjadi pihak second choice dalam suatu hubungan.

Apa Itu Second Choice?

Berdasarkan asal katanya yakni Bahasa Inggris, second choice artinya pilihan kedua. Pemahaman lainnya yang lebih spesifik khususnya dalam persoalan hubungan mengartikan bahwa second choice bukan pilihan utama atau prioritas.

Second choice dalam suatu hubungan mengacu pada situasi di mana seseorang merasa dirinya bukanlah prioritas utama dalam kehidupan pasangannya. 

Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan perasaan ketika seseorang merasa seperti "pilihan kedua," bukan orang yang paling diinginkan atau diutamakan dalam hubungan.

Perasaan menjadi second choice bisa sangat menyakitkan karena menimbulkan rasa tidak dihargai dan kurangnya keamanan emosional dalam hubungan. Hal ini sering memengaruhi kepercayaan diri seseorang dan kesehatan hubungan secara keseluruhan.

5 Ciri-Ciri Terjebak dalam Hubungan Second Choice

Baik orang yang merasa sedang menjadi second choice maupun orang yang menjadikan orang lain sebagai second choice tanpa sadar, keduanya memiliki persoalan mental masing-masing dalam menjalani hubungan.

Deteksi sejak dini bila Anda sedang terjebak di hubungan second choice, di antaranya sebagai berikut.

1. Pasangan Menghabiskan Waktu Lebih Lama dengan Orang Lain

Orang lain dalam hal ini bisa jadi dalam bentuk perorangan atau tidak. Berarti pasangan Anda lebih sering menghabiskan waktu dengan orang lain atau keluarganya atau teman-temannya.

2. Kurang Kepekaan

Pasangan kurang peka atau kurang sensitif terhadap apa yang Anda butuhkan dari segi perasaan dan emosional. Berbeda bila Ia berhadapan dengan orang lain, justru perilakunya jauh lebih responsif dan perhatian.

3. Kurang Komunikasi Terbuka

Dalam kondisi ini, pasangan kurang berkomunikasi atau melibatkan Anda dalam banyak keputusan pentingnya. Seluruh perasaan, pikiran hingga rencananya hanya dipikirkan sendiri.

4. Apa Peran Anda dalam Hubungan?

Kemudian mulai muncul pertanyaan, apa peran Anda dalam hubungan ini? Anda akan merasa tidak dihargai apalagi diakui dalam menjalani hubungan tersebut.

5. Apakah Anda Masih Jadi Prioritasnya?

Bila pertanyaan ini Anda tanyakan kepada pasangan, tentu jawabannya masih. Namun evaluasi lagi bagaimana komunikasi dan hubungan Anda.

Apakah pasangan lebih mudah membuat janji dan komitmen dengan orang lain ketimbang dengan Anda?

Cara Mengatasi Hubungan Second Choice

Bila tidak segera diatasi, orang yang merasa sedang berada di hubungan second choice akan terus merasa tidak diprioritaskan, merasa sepi, cemas, kurang percaya diri, hingga merasa tidak ada kepastian dalam menjalani hubungan tersebut.

Berikut ini cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi hubungan second choice tersebut, di antaranya:

  • Mulai biasakan untuk berkomunikasi secara terbuka kepada pasangan lebih dulu, utarakan dengan jujur apa fakta dan yang Anda rasakan.
  • Tentukan batasan yang jelas dalam hubungan Anda sehingga Anda akan merasa lebih dihargai.
  • Luangkan waktu bersama pasangan untuk mengikat koneksi emosional yang hilang
  • Lakukan introspeksi diri satu sama lain.
  • Terapkan me time untuk diri sendiri sehingga Anda bisa mengembangkan lagi rasa percaya diri.

HERZANINDYA MAULIANTI, berkontribusi dalam artikel ini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus