Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

gaya-hidup

Apa Itu Skizofrenia? Kenali Gejalanya

Skizofrenia adalah gangguan mental kronis yang mempengaruhi cara seseorang berpikir, merasakan, dan berperilaku.

24 Juli 2024 | 07.50 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Skizofrenia adalah gangguan mental kronis yang mempengaruhi sekitar 1% populasi dunia. Gangguan ini memengaruhi cara seseorang berpikir, merasakan, dan berperilaku. Orang dengan skizofrenia mungkin tampak seperti kehilangan kontak dengan realitas, yang dapat sangat menakutkan bagi mereka dan orang di sekitarnya. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari Healthline, gejala skizofrenia biasanya muncul pada usia dewasa muda dan dapat dibagi menjadi tiga kategori utama. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Gejala Positif
- Delusi: Ini adalah keyakinan palsu yang tidak berdasarkan kenyataan. Misalnya, seseorang mungkin percaya bahwa mereka sedang diawasi atau dikendalikan oleh kekuatan luar. Delusi bisa sangat kuat dan sulit diubah bahkan dengan bukti yang berlawanan.
- Halusinasi: Halusinasi adalah pengalaman sensorik yang tidak nyata, seperti mendengar suara-suara yang tidak ada. Halusinasi paling umum adalah suara-suara yang mungkin berbicara kepada orang tersebut atau tentang mereka.
- Pikiran yang Tidak Teratur: Cara berpikir yang kacau dan tidak logis, seringkali ditunjukkan melalui bicara yang kacau dan sulit dipahami. Orang dengan skizofrenia mungkin melompat dari satu topik ke topik lain tanpa ada hubungan yang jelas.
- Perilaku yang Tidak Teratur atau Katatonik: Perilaku ini bisa sangat gelisah atau, sebaliknya, menunjukkan ketidakaktifan yang ekstrem (katatonia). Orang dengan perilaku katatonik mungkin tidak bergerak atau berbicara selama waktu yang lama.

2. Gejala Negatif
- Kurangnya Ekspresi Emosi: Orang dengan skizofrenia mungkin tidak menunjukkan emosi yang biasanya ditunjukkan oleh orang sehat. Wajah mereka mungkin tampak datar, dan mereka mungkin tidak merespons dengan tepat terhadap situasi emosional.
- Kehilangan Minat atau Motivasi: Mereka mungkin mengalami penurunan kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Mereka mungkin tampak tidak peduli atau malas, meskipun ini adalah bagian dari gangguan dan bukan karena kurangnya keinginan.
- Menarik Diri dari Hubungan Sosial: Menghindari interaksi sosial dan kegiatan sosial. Ini bisa membuat mereka tampak sebagai orang yang tidak peduli atau tidak ramah.

3. Gejala Kognitif
- Masalah dengan Perhatian: Kesulitan untuk berkonsentrasi atau tetap fokus. Mereka mungkin mudah terganggu dan memiliki kesulitan dalam menyelesaikan tugas.
- Masalah Memori: Kesulitan untuk mengingat informasi baru atau mengingat informasi yang dipelajari sebelumnya.
- Masalah dengan Fungsi Eksekutif: Kesulitan dalam memahami informasi dan membuat keputusan. Fungsi eksekutif melibatkan kemampuan untuk merencanakan, mengatur, dan mengatur perilaku menuju tujuan.

Namun, beberapa langkah bisa diambil untuk mengurangi risiko dan memanajemen gejala agar dapat menjalani kehidupan yang lebih baik, yang dikutip dari Healthline

1. Mengurangi Stres
Stres dapat memicu atau memperburuk gejala skizofrenia. Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan strategi manajemen stres yang efektif. Teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, dan latihan pernapasan dalam bisa sangat membantu. Selain itu, olahraga rutin juga dapat mengurangi tingkat stres dan meningkatkan kesehatan mental secara keseluruhan.

2. Penggunaan Obat yang Tepat
Obat antipsikotik adalah bagian penting dari pengobatan skizofrenia. Mengikuti resep dan saran dokter dalam penggunaan obat-obatan ini sangat penting untuk mengelola gejala. Obat antipsikotik membantu menstabilkan bahan kimia di otak yang mempengaruhi pikiran dan perilaku.

3. Terapi Psikologis
Selain obat, terapi psikologis seperti terapi kognitif-behavioral (CBT) dapat membantu individu mengelola gejala dan meningkatkan fungsi sehari-hari. CBT dapat membantu orang dengan skizofrenia mengidentifikasi dan mengubah pola pikir dan perilaku yang tidak sehat. Terapi ini juga dapat membantu mereka mengembangkan keterampilan sosial dan pemecahan masalah.

4. Dukungan Keluarga dan Sosial
Dukungan dari keluarga, teman, dan kelompok dukungan dapat memberikan stabilitas emosional dan sosial yang penting. Mendapatkan dukungan dari orang-orang yang memahami kondisi mereka dapat membantu mengurangi isolasi sosial dan meningkatkan kualitas hidup.

5. Hindari Penyalahgunaan Zat
Penyalahgunaan zat seperti narkoba dan alkohol dapat memperburuk gejala skizofrenia dan mempengaruhi efektivitas pengobatan. Oleh karena itu, sangat penting untuk menghindari penggunaan zat-zat ini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus