Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, JAKARTA - Istilah wacana sudah tak asing lagi. Dalam komunikasi sehari-hari, wacana adalah komunikasi verbal atau percakapan ketika merencanakan sesuatu bersama orang lain.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun ternyata, istilah wacana lebih kompleks lagi khususnya dalam keilmuan linguistik. Mari simak uraian selengkapnya berikut ini mengenai pengertian wacana, karakteristik hingga jenis-jenisnya berikut ini.
Apa itu Wacana?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), wacana merupakan keseluruhan tutur yang menjadi satu kesatuan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wacana juga diartikan sebagai kemampuan prosedur berpikir secara sistematis untuk memberikan pertimbangan berdasarkan akal sehat.
Sementara dalam bentuk karangan, wacana adalah kesatuan bahasa lengkap dalam bentuk karangan atau laporan utuh. Contohnya dalam bentuk buku, artikel, pidato hingga khotbah.
Mengutip buku Analisis Wacana Konsep, Teori dan Aplikasi yang ditulis Eti Setiawati. Ahli Bahasa Henry Guntur Tarigan menguraikan pengertian wacana.
Singkatnya, menurut Henry wacana adalah satuan bahasa lengkap dengan level tertinggi di atas klausa atau kalimat berkoherensi dan kohesi.
Sementara menurut Junaiyah HME yang tertulis dalam Keutuhan Wacana disebutkan bahwa wacana adalah satuan bahasa terlengkap yang berisikan lebih dari kalimat dan klausa.
Selain itu, wacana juga memiliki koherensi dan kohesi serta awalan dan akhiran yang jelas dan berkesinambungan.
Karakteristik Wacana
Adapun karakteristik wacana antara lain sebagai berikut:
- Memiliki satuan bahasa terlengkap dan tertinggi
- Memiliki hubungan kohesi dan koherensi
- Memiliki satuan gramatikal
- Memiliki hubungan proposisi
- Menjelaskan topik tertentu
- Mudah diterapkan ketika transaksional maupun interaksional
- Memiliki hubungan kontimuitas
Jenis-jenis Wacana
Umumnya hanya ada dua jenis wacana yakni wacana lisan dan tulisan. Akan tetapi, dari segi penggunaannya terdapat tiga jenis wacana. Sedangkan berdasarkan pemaparannya ada lima jenis. Berikut ini penjelasannya.
1. Wacana Berdasarkan Kebahasaan
Berdasarkan sudut pandang bentuk kebahasaannya, wacana diklasifikasikan ke dalam dua jenis, di antaranya:
- Wacana tulisan, bentuk wacana yang disampaikan melalui teks atau media tulis lainnya. Bentuk wacananya lebih panjang dan menggunakan bahasa baku.
- Wacana lisan, bentuk wacana yang disampaikan langsung. Bentuk wacananya lebih pendek dibandingkan tulisan dan dibantu dengan bahasa atau gerakan tubuh.
2. Wacana Berdasarkan Penggunaannya
Selanjutnya berdasarkan penggunaannya, jenis-jenis wacana antara lain:
- Wacana dialog adalah jenis wacana yang digunakan ketika dua orang atau lebih saling berinteraksi.
- Wacana polilog adalah jenis wacana antara lebih dari dua orang yang berperan aktif saling berinteraksi. Jenis wacana ini biasanya untuk membahas topik lebih luas dan kompleks sehingga menimbulkan perdebatan dan diskusi.
- Wacana monolog adalah jenis wacana di mana penyampaian ide dilakukan lebih dari satu orang dan tidak melibatkan orang lain. Contohnya ketika melakukan orasi atau ceramah.
3. Wacana Berdasarkan Pemaparannya
Berdasarkan pemaparannya, jenis-jenis wacana di antaranya sebagai berikut:
- Wacana persuasi merupakan wacana yang menjelaskan hal-hal tertentu yang bertujuan agar pendengar atau pembaca mengikuti hal yang disampaikan penulis.
- Wacana naratif adalah wacana yang berisikan informasi tentang peristiwa atau tragedi tertentu. Tujuan wacana naratif adalah untuk memberikan pengetahuan lebih luas kepada pendengar atau pembaca.
- Wacana deskriptif merupakan jenis wacana yang berisi penjelasan detail dan lengkap tentang kejadian tertentu sehingga pembaca atau pendengar menerima pesan penulis dengan tepat.
- Wacana eksposisi merupakan jenis wacana yang berisi penjelasan atau keterangan mengenai pokok pikiran untuk menyampaikan fakta-fakta bersifat logis secara berurutan.
- Wacana prosedural merupakan jenis wacana yang menjelaskan suatu proses atau kronologi secara berurutan agar seluruh pertanyaan dari pembaca atau pendengar terjawab dengan akurat.
Herzanindya Maulianti, berkontribusi dalam artikel ini.