Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Croffle boleh dibilang gabungan dua jenis makanan, croissant dan waffle. Croffle mirip seperti waffle, tapi berbeda. Salah satu perbedaannya, croffle teksturnya renyah dibandingkan waffle.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meski menggabungkan dua nama makanan, bukan artinya pengolahannya menggabungkan croissant dan waffle menjadi satu. Croffle boleh dibilang croissant yang terlihat seperti waffle.
Apa itu croffle dan waffle?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Croffle
Croffle berbahan adonan croissant dimasak menggunakan cetakan waffle. Croffle dasarnya croissant yang terlihat seperti waffle.
Mengutip The Taste, chef Louise Lennox dari Irlandia mulanya ingin menyatukan dua jenis makanan itu. Lennox mendapat kesempatan untuk mengembangkan idenya oleh Cuisine de France.
Kuliner paduan croissant dan waffle, croffle
Pada 2017, croffle pertama kali dijual di La Petite Boulangerie milik Cuisine de France. Croffle yang disajikan di restoran itu terbuat dari adonan croissant yang dimasak panggang dalam cetakan waffle.
Lennox dan Cuisine de France melanjutkan pengembangan croffle dengan berbagai isian. Mulai dari buah-buahan seperti alpukat dan tomat manis hingga isian manis seperti krim keju feta, taburan remah gremolata dan taburan hazelnut yang dipanggang di atas croffle.
Waffle
Mengutip Britannica, waffle kue garing dan renyah yang dipanggang di cetakan. Bentuknya seperti wajan logam dengan permukaan sarang lebah sehingga lapisan tipis adonan bisa matang merata dan renyah.
Waffle di Kafe Brown Fox. Foto: Instagram
Di Amerika dan Kanada, waffle pilihan untuk sarapan. Waffle ditambahkan toping atau taburan manis. Waffle juga populer di Belgia sebagai makanan penutup yang favorit. Jajanan manis ini pertama kali diperkenalkan di Prancis abad ke-12 ketika dijual sepanjang jalan saat pameran atau festival.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.