Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Apa yang Terjadi jika Seseorang Kelebihan Protein?

Konsumsi protein yang tinggi dalam tubuh dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan risiko komplikasi kesehatan tertentu.

3 November 2022 | 13.30 WIB

Buah dan sayur tak hanya kaya akan vitamin. Makanan sehat ini juga memiliki kandungan protein yang diperlukan tubuh.
Perbesar
Buah dan sayur tak hanya kaya akan vitamin. Makanan sehat ini juga memiliki kandungan protein yang diperlukan tubuh.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Protein adalah salah satu nutrisi yang penting bagi tubuh, mulai dari tulang, otot, hingga kulit yang kuat. Protein juga bertanggung jawab atas fungsi dan metabolisme tubuh. Meskipun berperan penting bagi tubuh, penting untuk menjaga jumlah asupan protein yang masuk ke dalam tubuh.

Dilansir dari Medical News Today, rata-rata tunjangan diet yang direkomendasikan untuk protein dihitung dengan menggunakan rasio 1 gram protein untuk setiap 1 kilogram berat badan. Orang dewasa umumnya dianjurkan untuk makan 0,8 gram per kilogram berat badan setiap hari. Beberapa penelitian juga menemukan bahwa orang perlu meningkatkan asupan protein seiring bertambahnya usia

Konsumsi protein yang tinggi dalam tubuh dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan risiko komplikasi kesehatan tertentu. Berikut adalah kemungkinan-kemungkinan kondisi yang terjadi konsumsi protein yang berlebih:

1. Kenaikan berat badan

Walaupun diet protein sering dipuji karena dapat menurunkan berat badan dalam waktu singkat, efek jangka panjang yang dihasilkan tak begitu baik. Melansir Mayo Clinic Health System, diet protein secara sering berarti makan porsi karbohidrat dalam jumlah sedikit. Hal ini dapat menyebabkan mengidam makanan dan lebih sedikit energi untuk berolahraga di pagi hari sehingga dapat membuat kembalinya berat badan.

2. Mudah lelah

Konsumsi asupan protein yang berlebihan dapat menyebabkan tubuh mudah lelah. Hal ini karena organ-organ vital, seperti ginjak, hati, dan tulang terbebani karena harus bekerja ekstra dua kali. Asupan protein yang banyak berarti jumlah karbohidrat dalam tubuh berkurang sehingga memengaruhi kinerja otak sehingga tidak fokus dan kelelahan sepanjag waktu

3. Sembelit

Dikutip dari Healthline, asupan protein yang berlebih di dalam tubuh biasanya disebabkan tengah menjalankan program diet tinggi protein. Hal ini menyebabkan tubuh kekurangan asupan serat. Padahal, serat membantu memindahkan segala sesuatu di sepanjang usus dan itu hanya dapat ditemukan dalam makanan nabati, termasuk biji-bijian, kacang-kacangan, sayuran, buah-buahan, dan kacang-kacangan

4. Penyakit jantung

Dikutip dari Healthshots, diet tinggi protein, yang mencakup banyak daging merah dengan lemak jenuh dan produk susu penuh lemak dapat menyebabkan penyakit jantung. Ini mungkin terkait dengan konsumsi lemak dan kolesterol yang lebih besar.

NAOMY A. NUGRAHENI

Baca juga: Inilah Efek Samping Kelebihan Protein dalam Tubuh

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus