Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Lensa blue ray peranti lapisan pelindung bersifat antiradiasi. Peranti ini berguna untuk mencegah paparan cahaya biru yang terpancar dari perangkat elektronik. Lensa blue ray dianggap mampu melindungi agar mata tak mengalami ketegangan dan mengurangi risiko kerusakan retina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lensa blue ray dianggap membantu meningkatkan kualitas dan durasi tidur malam hari. Walaupun itu bukan peranti yang disarankan. Mengutip WebMD, pada 2017 laporan penelitian University of Houston juga menemukan adanya peningkatan sekitar 58 persen kadar melatonin di malam hari. “Penggunaan lensa blue ray meningkatkan kualitas tidur. Kita masih bisa produktif pada malam,” kata ahli optometry Lisa Ostrin dari College of Optometry.
Apakah ada manfaat lensa blue ray?
Mengutip Medical News Today, tidak ada banyak bukti yang mendukung manfaat lensa blue ray. Belum sepenuhnya pasti menangkal sinar radiasi atau cahaya biru gawai atau komputer.
Mengutip Healthline, belum ada bukti kuat fungsi lensa blue ray menangkal cahaya biru dengan peningkatan penglihatan, mengurangi kelelahan mata, atau peningkatan kualitas tidur. Laporan riset pada 2021 yang dirujuk Healthline, 120 orang juga tidak menemukan perbedaan kelelahan mata antara kedua kelompok pengguna kacamata lensa blue ray atau bening selama dua jam di depan komputer.
American Academy of Opthalmology (AAO) juga belum menyarankan penggunaan kacamata blue ray. Sebab, lagi-lagi, belum ditemukan bukti ilmiah yang kredibel terhadap bahaya cahaya biru dari layar digital.
Apa efek buruk cahaya biru?
Cahaya biru yang cukup tinggi akan menimbulkan permasalahan indra penglihatan. LED menghasikan puncak cahaya yang cenderung sempit. LED putih akan memancarkan lebih banyak cahaya biru. Cahaya dari LED dianggap hampir tak bisa dibedakan dari sinar putih atau siang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Layar perangkat elektronik modern mengandalkan teknologi LED. Layar tipikal memiliki LED merah, hijau, dan biru yang dikontrol secara individual yang dikemas dalam perangkat penuh warna. Namun, LED cahaya putih terang, yang menerangi layar di ponsel pintar, tablet, dan laptop menghasilkan cahaya biru paling banyak.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.