Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Asyiknya Bersepeda Sambil Jualan Kopi dengan Sepeda Kargo

Pemilik sepeda kargo Arip Maulana memfungsikan tunggangannya untuk berjualan kopi.

15 Juli 2020 | 19.15 WIB

Komunitas Cargo Bike Indonesia di Kebayoran Baru, Jakarta, 7 Juli 2020. TEMPO/Ijar Karim
Perbesar
Komunitas Cargo Bike Indonesia di Kebayoran Baru, Jakarta, 7 Juli 2020. TEMPO/Ijar Karim

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pemilik sepeda kargo Arip Maulana memfungsikan tunggangannya untuk berjualan kopi. Arip sebetulnya memiliki kedai kopi bernama “Ngopi Di Gejogan”, yang berlokasi di Rempoa, Tangerang Selatan. Tapi karena ia juga punya hobi bersepeda, Arip ingin memiliki sepeda multifungsi untuk membawa peralatan kopinya. “Karena selain jualan, saya juga sering bikin acara nyeduh kopi gratisan.” Arip pun memesan sepeda kargo mirip sepeda perpustakaan Kabaca kepada Badrul Alam, dan selesai pada 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Bentuk sepeda kopi milik Arip mirip sepeda Kabaca. Tapi bagian petinya dibuat lebih panjang dan menggunakan kayu mahoni dan pelat aluminium. Di dalam peti itu Arip biasa membawa biji kopi yang disimpan dalam sejumlah stoples kaca, alat penggiling kopi, kompor dan panci untuk menjerang air, teko, serta aneka alat seduh kopi manual. “Paling jauh sepeda ini sudah sampai ke Puncak, Bogor, dan Bandung,” kata Arip.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tapi, secara rutin, ia biasa menggowes sepedanya itu ke tempat-tempat pesepeda kerap mengadakan acara kopi darat, seperti Terowongan Kendal di Dukuh Atas, Jakarta Pusat. Sebelum pandemi, setiap Kamis malam ia juga kerap nongkrong bersama komunitas sepeda mini di daerah Situ Gintung, Tangerang Selatan, Banten.

Uniknya, berkat sepeda kopinya itu, Arip sering ditanggap orang untuk mengisi acara hajatan pernikahan hingga tahlilan orang meninggal. “Kalau lagi acara begitu, bisa habis 2 kilo biji kopi.”

Bersama sepeda kopinya, Arip juga pernah mengalami kejadian lucu. Suatu ketika ia diundang oleh komunitas Bike2Work untuk mengisi acara gowes bareng yang diinisiasi bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Dalam acara itu, sepeda Arip langsung menjadi pusat perhatian, apalagi ia membagi-bagikan kopi gratis buat peserta. “Tapi, karena disangka berjualan, saya sempat akan diusir oleh petugas Polisi Pamong Praja, padahal sudah ada izin dari gubernur langsung,” seloroh pria 46 tahun itu.

PRAGA UTAMA | KORAN TEMPO

Praga Utama

Lulusan Jurusan Jurnalistik Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran pada 2011. Bergabung dengan Tempo di tahun yang sama sebagai periset foto. Pada 2013 beralih menjadi reporter dan saat ini bertugas di desk Wawancara dan Investigasi.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus