Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menyimpan ponsel di saku celana pastinya menjadi hal yang sudah biasa, bahkan dianggap sebagai hal yang lumrah. Padahal banyak yang tidak menyadari sebenarnya ada efek berbahaya jika terlalu sering menyimpan ponsel di saku celana, terutama bagian depan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ponsel diketahui menghasilkan radiasi yang disebut sebagai Elektromagnetik Frekuensi Radio (RF-EMR) atau nama lainnya radiasi gelombang mikro. Radiasi jenis ini diduga menjadi penyebab munculnya berbagai penyakit pada manusia. Penelitian masih dilakukan lebih lanjut untuk mengetahui korelasinya dengan beberapa dugaan penyakit seperti kanker dan tumor.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Beberapa penelitian yang telah dilakukan menyadari bahwa dampak radiasi ponsel dan hubungannya dengan tempat meletakkan ponsel berpengaruh terhadap masalah kesehatan.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut sederet bahaya menyimpan ponsel di saku depan celana:
1. Mengurangi Kesuburan
Dikutip dari National Institute of Health, penelitian menyebutkan adanya korelasi menurunnya kualitas sperma laki-laki dengan membawa ponsel di saku celana depan atau di ikat pinggang dekat testis.
Radiasi pada ponsel diduga menjadi penyebab testis tidak bisa maksimal memproduksi sel sperma. Hal ini juga bisa berlaku pada perempuan, radiasi ponsel bisa menghambat kesuburan rahim.
Penelitian belum dilakukan lebih lanjut untuk melihat apakah radiasi ponsel mempengaruhi masalah perkembangan sel pada tubuh. Namun para ilmuwan memastikan jika penyimpanan ponsel di saku celana dengan frekuensi yang masif akan menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan.
2. Meningkatkan Risiko Tumor
Terdapat laporan seorang laki-laki berusia 40 tahun mengeluh merasakan nyeri di bagian paha kirinya selama 6 bulan. Setelah dilakukan pengecekan riwayat kesehatan, ditemukan pria tersebut mengalami tumor yang disebut schwannoma intramuskular. Tumor ini termasuk ke dalam jenis neurogenik jinak yang berasal dari sel Schwann. Sel ini bertanggung jawab untuk pembentukan mielin sistem saraf tepi.
Namun tidak ditemukan penyebab yang pasti dari tumbuhnya tumor ini pada pria tersebut. Peneliti menduga berdasarkan riwayat kebiasaan pria itu sering meletakkan ponsel 3-4G di saku celana kiri depan. Secara konsisten dia menyimpan ponselnya di sana selama 8 jam sehari. Pada saat tersebut, energi radiasi yang ada pada ponsel ketika jaringan datanya menyala, memperlihatkan kecenderungan penyerapan energi yang tinggi oleh sel Schwann yang menyebabkan terjadinya schwannoma.
3. Menyebabkan Kesemutan di Paha
Risiko paling minim yang mungkin sering terjadi pada manusia adalah kesemutan di paha akibat terlalu lama menyimpan ponsel di saku celana. Dilansir dari Daily Beast, berdasarkan hasil penelitian seseorang yang terlalu sering menyimpan ponsel di saku celananya, melaporkan mengalami kesemutan. Disebutkan penyebabnya bukan karena radiasi, melainkan beban yang dibawa di depan celana membuat otot paha harus bekerja lebih keras untuk menahannya.
Memang kelihatannya ponsel tidak memiliki berat yang seberapa, namun ponsel memberi tekanan pada saraf pada bagian kutan femoralis lateral. Saraf itu bergerak di ruang yang sempit karena harus meluncur di belakang ligamen inguinal, jadi tidak bisa bergerak sama sekali. Tekanan ini dapat menyebabkan iritasi, yang pada gilirannya membakar paha seperti api yang tidak bisa dipadamkan.
4. Perubahan dalam Produksi Protein
Hasil penelitian yang dirilis oleh berbagai ilmuwan radiasi pada ponsel secara spesifik dapat menyebabkan perubahan pada produksi protein pada sel manusia, bahkan ke arah deaktivasi. Dikutip dari National Center for Research, temuan yang mengejutkan juga dilakukan pada badan Toksikologi Nasional yang menemukan untuk pertama kalinya bahwa radiasi ponsel sebenarnya dapat merusak DNA.
Pilihan Editor: Cara Mengaktifkan e-SIM di Android dan iPhone