Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

gaya-hidup

Batas Suara yang Boleh Didengar dari Earphone dan Bahayanya bila Melebihi

Batas mendengarkan suara melalui earphone menurut aturan Kemenkes sebesar 85 desibel. Bagaimana jika melewati batas tersebut?

5 September 2023 | 10.10 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter Madhita Kasoem menjelaskan dampak negatif mendengarkan musik melalui earphone atau alat pendengar musik lain terhadap kesehatan telinga, terutama jika terlalu lama. Anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) itu menyebut alat pendengar musik yang langsung terhubung ke telinga lebih berisiko menyebabkan gangguan pendengaran dibanding pengeras suara karena suara yang dihasilkan oleh speaker memiliki jangkauan yang lebih luas sehingga telinga tidak secara langsung menerima suara yang dihasilkan alat tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Earphone langsung suaranya ke telinga semua. Intinya, itu ada pengaruhnya,” kata Madhita.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Beberapa dampak yang mungkin ditimbulkan akibat pemakaian earphone terlalu lama dan volume terlalu tinggi antara lain penurunan pendengaran, infeksi telinga, dan lainnya. Dalam kondisi parah, menggunakan earphone juga dapat memicu kecelakaan karena kurang waspada terhadap lingkungan sekitar.

Meski demikian, ia tetap membolehkan penggunaan earphone dalam batas yang wajar, seperti tidak menggunakannya terlalu lama dan tidak menambah volume. Jika suara dari earphone sudah terdengar oleh orang lain, sebaiknya segera turunkan volume karena menandakan sudah terlalu tinggi.

“Kalau mendengarkan earphone terus orang di samping sudah bisa dengar, berarti itu sudah terlalu keras,” kata dokter lulusan University College London tersebut.

Berdasarkan aturan Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI), batas mendengarkan suara melalui earphone sebesar 85 desibel. Jika melewati batas tersebut selama beberapa waktu dikhawatirkan dapat memicu gangguan pendengaran, baik bersifat sementara maupun permanen.

Madhita mengatakan salah satu tanda telinga mulai mengalami gangguan, terutama dari pemakaian earphone terlalu lama, adalah telinga berdenging. Ketika telinga mulai berdenging sebaiknya kurangi pemakaian earphone untuk menghindari risiko gangguan pendengaran.

“Awalnya telinga berdenging, terus lama-lama mulai enggak jelas untuk mendengar, penurunan pendengaran,” kata Madhita.

Istirahatkan telinga
Selain mendengarkan musik melalui earphone, Madhita juga mengingatkan untuk memperhatikan aktivitas mendengar saat mengunjungi festival musik atau konser. Meskipun tidak menggunakan earphone, suara dari speaker di acara-acara tersebut cukup keras dan dapat mempengaruhi kualitas pendengaran.

Karena itu, Madhita menyarankan untuk mengistirahatkan telinga saat mengunjungi acara-acara dengan suara keras, misalnya menepi sejenak ke tempat yang lebih tenang. Setelah beberapa waktu atau dirasa telinga sudah cukup bersitirahat, aktivitas menonton konser atau festival dapat dilakukan kembali.

“Istirahat dulu, keluar dulu berapa lama, terus kembali lagi,” sarannya.

Selain mengistirahatkan telinga sejenak, pemakaian penyumbat telinga atau earplug juga dapat dilakukan untuk menjaga telinga dari suara yang terlalu keras. Menjaga telinga dari suara bising dapat menurunkan risiko gangguan pendengaran yang dapat terjadi di masa datang.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus