Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Beda Frustrasi dan Putus Asa dalam Psikologi, Pledoi Ferdy Sambo yang Mana?

Ferdy Sambo dalam pleidoinya sempat merasa frustrasi karena banyaknya tekanan dan olok-olok dari berbagai pihak. Apa beda frustasi dengan putus asa?

28 Januari 2023 | 08.40 WIB

Ferdy Sambo tampak tertunduk setelah menjalani sidang lanjutan kasus pembunuhan Brigadir Yosua dengan agenda pembacaan tuntutan, di PN Jakarta Selatan, Selasa, 17 Januari 2023. Jaksa Penuntut Umum (JPU) menuntut Ferdy Sambo dengan hukuman penjara seumur hidup. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Perbesar
Ferdy Sambo tampak tertunduk setelah menjalani sidang lanjutan kasus pembunuhan Brigadir Yosua dengan agenda pembacaan tuntutan, di PN Jakarta Selatan, Selasa, 17 Januari 2023. Jaksa Penuntut Umum (JPU) menuntut Ferdy Sambo dengan hukuman penjara seumur hidup. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Tersangka kasus pembunuhan berencana Brigadir J, Ferdy Sambo, dalam pledoinya sempat merasa frustrasi lantaran banyaknya tekanan dan olok-olok dari berbagai pihak. Sambo merasa penghakiman publik kepadanya sebagai terdakwa perkara pembunuhan jauh lebih besar daripada terdakwa pembunuhan lain.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dia juga sempat mengutarakan sikap putus asa saat membacakan nota pembelaannya itu. Di hadapan majelis hakim, Sambo bahkan mengaku sempat memberi judul “Pembelaan yang Sia-Sia” untuk pleidoi yang dibacakannya pada Selasa, 24 Januari 2023, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berdasarkan sikap pasrah yang ditunjukkannya tersebut, publik berspekulasi bahwa Sambo sudah putus asa akan segala putusan atau vonis yang akan diterimanya nanti. Namun, banyak orang yang belum mengetahui apa sebenarnya perbedaan frustasi dan putus asa dalam kajian ilmu psikologi. 

MeriaM Webmaster menjelaskan, istilah kata frustasi berasal dari bahasa Latin frustration. Artinya, perasaan jengkel akibat pencapaian yang hendak dituju terhalang atau gagal. Tingkat keparahan frustasi tergantung seberapa besar dan penting tujuan tersebut. 

Mengutip situs Psychology Today, frustasi dipahami sebagai perasaan stagnasi atau ketidakberdayaan untuk membuat sesuatu terjadi seperti yang diinginkan seseorang. Biasanya seseorang yang mengalami frustasi ditandai dengan sikap marah, cemas, takut, sedih, hingga merasa bersalah. 

Selain itu, dampak yang timbul dari adanya frustasi adalah seseorang terganggu secara fisik. Misalnya berkeringat, malas beraktifitas, tingkah laku tak terkendali, dan lain-lain. Pun aspek kognitif juga terganggu, seperti pikiran menjadi kacau, emosi tidak stabil, dan umumnya menarik diri dari lingkungan sekitar. 

Sementara itu, menurut American Psychological Association (APA), putus asa didefinisikan sebagai segala perasaan yang gagal dan hilangnya harapan. Akibatnya, seseorang yang putus asa akan menunjukkan sikap selalu murung, tak acuh terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. 

Secara umum, keputusasaan dilatarbelakangi oleh suasana kesedihan, kesepian dan keterasingan. Seiring waktu, kondisi yang demikian akan melemahkan ikatan kesehatan mental diri sendiri. Pada kasus ekstrem, seseorang yang mengalami putus asa memiliki keinginan untuk melakukan percobaan bunuh diri. 

HARIS SETYAWAN

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus