Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Apa Penyebab Anak Menjadi Pelaku Kekerasan?

Anak yang memiliki kecenderungan melakukan kekerasan kerap dinormalisasi sebagai tahap perkembangan pertumbuhan. Padahal, hal itu berbahaya.

28 Februari 2023 | 15.17 WIB

Polres Metro Jakarta Selatan mengungkap perekam video saat anak pejabat pajak, Mario Dendy.
Perbesar
Polres Metro Jakarta Selatan mengungkap perekam video saat anak pejabat pajak, Mario Dendy.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Mario Dendy Satriyo, anak pejabat Ditjen Pajak Rafael Alun Trisambodo, belakangan ini menjadi sorotan publik akibat penganiayaan yang dia lakukan kepada David, anak petinggi GP Ansor, Jonathan Latumahina. Banyak orang tak tega menyaksikan video penganiayaan Dendy yang tersebar di media sosial. Selain itu, Dendy diketahui kerap pamer harta di akun media sosialnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Pubik pun lantas menyoroti perilaku kekerasan yang Dendy lakukan. Mengingat usianya baru menginjak 20 tahun, banyak orang terkejut Dendy melakukan hal tersebut. Apalagi, penyebab kekerasan itu adalah aduan Agnes, kekasih Dendy yang baru berusia 15 tahun. Dia mengaku menerima perilaku tak senonoh dari David. Lantas, apa penyebab anak menjadi pelaku kekerasan?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari situs resmi American Academy of Child & Adolescent Psychiatry, perilaku kekerasan pada anak-anak dan remaja dapat mencakup berbagai perilaku, antara lain amarah yang meledak-ledak, agresi fisik, perkelahian, ancaman atau upaya untuk menyakiti orang lain, penggunaan senjata, kekejaman terhadap hewan, pembakaran, penghancuran properti, dan vandalisme.

Faktor-faktor yang menyebabkan perilaku kekerasan

Sejumlah penelitian telah menyimpulkan bahwa interaksi yang kompleks atau kombinasi faktor menyebabkan peningkatan risiko perilaku kekerasan pada anak-anak dan remaja. Faktor-faktor ini meliputi:

1. Perilaku agresif atau kekerasan sebelumnya

2. Menjadi korban kekerasan fisik dan/atau kekerasan seksual

3. Paparan kekerasan di rumah dan/atau masyarakat

4. Menjadi korban bullying

5. Faktor genetik (keturunan keluarga).

6. Paparan kekerasan di media (TV, film, dan sebagainya)

7. Penggunaan obat-obatan dan/atau alkohol

8. Kehadiran senjata api di rumah

9. Kombinasi dari faktor sosial ekonomi keluarga yang penuh tekanan (kemiskinan, kekurangan yang parah, putusnya perkawinan, menjadi orang tua tunggal, pengangguran, kehilangan dukungan dari keluarga besar)

10. Kerusakan otak akibat cedera kepala

Tanda-tanda anak memiliki perilaku kekerasan

Anak-anak yang memiliki beberapa faktor risiko dan menunjukkan perilaku berikut harus dibimbing secara hati-hati. Gejala anak yang memiliki perilaku kekerasan adalah sebagai berikut:

1. Kemarahan yang intens

2. Sering kehilangan kesabaran atau ledakan

3. Kemarahan ekstrim

4. Impulsif ekstrim

5. Menjadi mudah frustrasi.

HAN REVANDA PUTRA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus