Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Begadang Bisa Buat Gemuk, Apa Hubungannya?

Anda yang gemar tidur larut malam sebaiknya segera mengubah kebiasaan itu kalau tak ingin tubuh menjadi gemuk. Apa hubungannya?

15 Maret 2019 | 19.22 WIB

Foto ilustrasi. TEMPO/Gunawan Wicaksono
Perbesar
Foto ilustrasi. TEMPO/Gunawan Wicaksono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Anda yang gemar tidur larut malam sebaiknya segera mengubah kebiasaan itu kalau tak ingin tubuh menjadi gemuk. Dokter sekaligus CEO RS Pondok Indah Group, Yanwar Hadiyanto, mengatakan tidur larut cenderung menyediakan ruang bagi Anda untuk makan lagi setelah makan malam. "Tidur malam bahaya. Kalau enggak mau tambahan kalori, tidur lebih awal. Kalau tidur malam pasti nambah makan," ujar dia dalam konferensi pers 'Bariatrik, Komitmen Hidup Sehat Sepanjang Usia' di Jakarta, Kamis 14 Maret 2019.

Baca: Wanita Obesitas di Karawang Doyan Mi Instan dan Minum Steroid

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kebiasaan makan malam larut salah satunya dilakukan Muhammad Naufal Abdillah, 23 tahun. Terutama kala stres melanda, dia mengaku tak segan mengonsumsi tiga porsi nasi goreng, belum lagi makanan lain seperti mi instan. Perlahan bobotnya mencapai 239 kilogram.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Saya enggak mikirin badan gede, yang penting bisa main futsal. Selepas SD saya masuk pesantren. Saat stres, pelampiasannya ke makanan. Mi instan. Malam-malam makan nasi goreng tiga porsi," kata dia.

Sementara itu, peneliti dari Northwestern University dalam jurnal Obesity, seperti dilansir WebMD menemukan bahwa makan di malam hari menyebabkan kenaikan berat badan dua kali lipat.

Buku-buku diet, ahli diet, dan bahkan Oprah merekomendasikan untuk tidak makan setelah makan malam, selain camilan kecil dengan kalori terbatas, karena sangat mudah untuk Anda mengonsumsi lebih.

Baca: Minuman Manis Dingin Benar Bikin Gemuk? Intip Kata Ahli Gizi

Orang-orang makan di malam hari karena berbagai alasan yang seringkali tidak ada hubungannya dengan rasa lapar, mulai dari rasa ingin hingga mengatasi kebosanan atau stres. Camilan setelah makan malam pun cenderung tidak bisa dikendalikan. Pilihan makanannya pun sebagian besar mengandung kalori tinggi seperti keripik, kue, dan permen, yang dimakan sambil duduk di depan televisi atau komputer.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus