Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Benarkah Penggunaan Masker Bisa Turunkan Kadar Oksigen Dalam Darah?

Banyak yang percaya bahwa masker dapat menurunkan kadar oksigen dalam darah. Simak penjelasan ahli terkait isu ini.

2 Oktober 2020 | 20.18 WIB

Ilustrasi bertamu mengenakan masker. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi bertamu mengenakan masker. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak yang percaya bahwa masker dapat menurunkan kadar oksigen dalam darah. Namun, benarkah demikian? Dokter Spesialis Paru di Universitas St. George, London sekaligus Pengawas dari The Physiological Society, Deborah Baines pun angkat bicara. Seperti dilansir dari situs Physoc, Baines tidak memungkiri bahwa terdapat banyak diskusi tentang masker yang dapat menambah ruang mati anatomis.

“Tapi katakanlah ruang mati akibat masker itu 20 persen, secara teoritis memang akan mengurangi persentase oksigen di alveolus. Tetapi efeknya sangat kecil karena dalam proses masuknya oksigen ke dalam darah, terdapat banyak sekali tahapan penyaringan. Yang berarti, darah masih akan tetap penuh dengan pilihan oksigen,” katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baines mengajak masyarakat untuk membayangkan orang-orang yang sedang menyelam atau snorkeling. Menurutnya, risiko oksigen menurun saat menyelam justru lebih besar daripada masker karena ruang matinya yang jauh lebih banyak. Padahal orang yang melakukan aktivitas tersebut baik-baik saja.

“Intinya adalah, jika masker digunakan dengan benar, tidak akan mengganggu. Karena jika aliran udara dibatasi, lebih sedikit mililiter oksigen yang masuk ke alveoli, dan lebih sedikit karbondioksida yang dihembuskan. Meskipun masker mengurangi persentase oksigen di paru-paru kita dan meningkatkan karbondioksida, tubuh merasakan perubahan ini di paru-paru dan merangsang pernapasan untuk bernafas lebih banyak agar oksigenasi serta saturasi darah terjaga,” katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sementara itu, studi dari American Lung Association juga menyetujui hal tersebut. Seperti dilansir dari situs Reuters, para peneliti menjelaskan bahwa masker telah didesain sedemikian rupa agar penggunanya tetap bisa bernapas tanpa gangguan. Namun terkecuali bagi masker N95, penggunaan dalam waktu lama memang bisa berpengaruh pada pernapasan pasien dengan masalah paru-paru.

“Hingga kini belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa memakai masker bisa melemahkan kadar oksigen dalam darah. Namun, penggunaan masker N95 dalam waktu lama pada pasien gangguan paru-paru memang terbukti dapat menyebabkan penumpukan kadar oksigen dalam tubuh. Itu sebabnya, mereka yang memiliki masalah paru-paru harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter mengenai hal ini,” kata studi tersebut.

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | PHYSOC | REUTERS

*Konten ini adalah kerja sama Tempo.co dengan Satgas Covid-19 demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Tegakkan protokol kesehatan dengan #pakaimasker, #jagajarak, dan #cucitangan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus