Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Alang-alang merupakan salah satu bahan alami yang sering dijadikan sebagai obat tradisional. Tumbuhan ini sudah sejak lama digunakan untuk mengatasi berbagai kondisi, mulai dari sakit gigi, nyeri perut, hingga panas dalam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tumbuhan yang memiliki nama latin Imperata cylindrical L itu bisa tumbuh hingga 120 sentimeter. Tumbuhan ini banyak digunakan sebagai obat tradisional di Indonesia, Malaysia, China, India, dan negara Asia Tenggara lainnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari laman Politeknik Kesehatan Denpasar, alang-alang merupakan gulma yang biasanya menyerang lahan pertanian dan dapat menghambat atau mengganggu pertumbuhan suatu tanaman. Biasanya tumbuhan ini dimanfaatkan sebagai pakan ternak.
Alang-alang memiliki ciri fisik yaitu daun yang masih muda berwarna hijau, sedangkan daun yang lebih tua berwarna oranye coklat. Alang-alang dapat tumbuh hingga membentuk tandan yang tipis atau padat.
Setiap tandan berisi beberapa daun yang tumbuh dari permukaan tanah. Bagian pinggir daun alang-alang datar dan bergerigi dengan pelepah putih menonjol di bagian tengah. Rimpang alang-alang berwarna putih, tersegmentasi (memiliki simpul), dan ada yang bercabang. Sementara ujung rimpang tajam dan bisa menembus akar tanaman lainnya.
Dilansir dari Media Litbangkes Menteri Kesehatan, secara empiris akar alang-alang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mengatasi berbagai gangguan kesehatan, mulai dari demam, penyakit ginjal, batu ginjal, hipertensi, heart burn (penyakit dalam), kencing darah (hematuria), nyeri punggung, konstipasi, sakit gigi dan penurunan stamina.
Akar alang-alang yang dicampur dengan daun salam, biji pala, dan herba pegagan terbukti secara signifikan dapat menurunkan tekanan darah pada tikus hipertensi yang diinduksi NaCl dan prednison sebanding dengan captopril, serta pada pasien dengan hipertensi esensial ringan.
Akar alang-alang juga mengandung impecylosine yang berperan sebagai antiinflamasi dan senyawa isogenin sebagai antioksidan sehingga dapat mengurangi peradangan sendi pada penderita osteoarthritis.
Selain itu, akar alang-alang juga digunakan untuk mengobati keluhan nyeri kepala. Efek antioksidan, antimikroba, antiagregasi trombosit, dan antiinflamasi akar alang-alang membantu meredakan keluhan nyeri kepala yang disebabkan oleh radang, infeksi maupun kondisi kekentalan darah.
Tak hanya itu, akar alang-alang juga mampu mengurangi ukuran dan jumlah batu saluran kemih, mengurangi gejala infeksi saluran kemih, meredakan panas dalam, dan mengatasi tumor kelenjar prostat pada pria.
Pilihan Editor: Berkunjung ke Pulau Unik yang Dibangun dari Alang-alang