Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kafein adalah zat alami yang terkandung dalam kopi , teh, kakao, seperti dikutip dari MedlinePlus. Adapun kopi merupakan minuman yang tinggi kafein yang termasuk banyak diminati.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kafein mampu merangsang kerja sistem saraf yang bisa meningkatkan detak jantung dan tekanan darah. Kafein juga meningkatkan pasokan energi tubuh dan mencegah kantuk.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Mengutip Cleveland Clinic, efek kafein setelah 15 menit dikonsumsi. Tingkat kafein dalam darah mencapai puncaknya setelah satu jam. Setelah enam jam kafein dikonsumsi, setengah kandungannya masih berada dalam tubuh. Kafein akan hilang dari aliran darah setelah 10 jam.
Lama waktu efek kafein dalam tubuh manusia cenderung berlainan. Itu tergantung dosis dan jenis kafein yang dikonsumsi. Hal yang mempengaruhi juga berkaitan dengan berat badan, usia, tingkat sensitivitas seseorang yang mengonsumsi kafein.
Ketika tubuh sangat sensitif terhadap kafein, efek yang dirasakan akan bertahan lebih lama. Bahkan bisa sampai hari berikutnya. Sebaliknya, apabila tubuh sudah terbiasa dengan kafein, maka efeknya hampir tak dirasakan.
Biasanya konsumsi kafein takaran normal sebanyak 400 miligram per hari. Mengonsumsi kafein terlalu banyak bisa menyebabkan insomnia, sakit kepala, detak jantung cepat. Walaupun tak semua orang merasakan hal yang sama. Kafein cenderung menimbulkan rasa ketagihan ketika mengonsumsinya.
Mengutip WebMD, berikut jenis minuman yang mengandung kafein:
- Espreso (145 miligram per cangkir ukuran 50 mililiter)
- Minuman energi (80 miligram per cangkir ukuran 250 mililiter)
- Kopi instan (80 miligram per cangkir ukuran 250 mililiter)
- Teh hitam (50 miligram per cangkir ukuran 220 mililiter)
- Soda (36,4 miligram per kaleng ukuran 375 mililiter)
- Cokelat susu (10 miligram per batang 50 gram)
RISMA DAMAYANTI