Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Vanili merupakan salah satu tanaman yang banyak digunakan untuk industri makanan maupun minuman. Vanili atau tanaman dengan nama latin Vanilla planifolia ini merupakan tanaman introduksi atau berasal dari negara asing yang dikembangkan di Indonesia. Awalnya vanili berasal dari Meksiko dan Amerika Tengah.
Dilansir dari sebuah buku berjudul "Panili" yang ditulis oleh Bambang Kunarto, MP. Dijelaskan bahwa tanaman Panili adalah jenis tanaman anggrek, namun tidak dikenal sebagai tanaman hias, melainkan karena ekstrak buahnya sebagai sumber bahan pengharum makanan maupun minuman seperti es krim, brownies, kukis dan lainnya.
Sejarah Tanaman Vanili
Tanaman vanili di Meksiko tumbuh baik di hutan - hutan dibawah pohon - pohon rindang dan dapat berbuah dengan sendirinya karena ada serangga yang membantu penyerbukannya.
Dalam perkembangan selajutnya tanaman vanili tidak hanya dikenal oleh orang Meksiko saja, namun sudah dikenal oleh orang barat setelah Spanyol menemukan Meksiko tahun 1530. Kemudian tahun 1721 tanaman vanili masuk ke Eropa, dan coba dibudidayakan di Cadic namun tanaman tersebut gagal tumbuh sebab penyerbukan alami tidak berjalan normal. Baru pada 1836, Charles Morren berhasil membudidayakan vanili dengan teknik penyerbukan buatan dengan bantuan manusia.
Ada beberapa persyaratan tanaman vanili dapat tumbuh diantaranya adalah :
1. Vanili dapat hidup di tempat beriklim tropis dan pada lahan dengan ketinggian 400 - 700 m dpl
2. Pengaruh angin kurang baik untuk pertumbuhan vanili, baik angin kering maupun angin basah
3. Curah hujan yang baik untuk tanaman vanili adalah 1000 - 3000 mm/ tahun
4. Kebutuhan tanaman vanili akan cahaya matahari sekitar 30 - 50% dari cahaya penuh
5. Suhu udara yang optimum untuk pertumbuhan tanaman vanili adalah dua puluh derajat celcius
6. Kelembapan udara yang cocok untuk tanaman vanili sekitar 60 - 80%
Sejak dibudidayakan di Eropa, penggunaan vanili dalam pembuatan makanan menyebar hampir ke seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, penggunaan vanili berkembang setelah orang Belanda membawa resep tersebut saat membuat kue di Indonesia. Sejak saat itu, harum vanili kerap tercium di setiap dapur, terutama ketika membuat kue lebaran.
Pilihan Editor: Simpel dan Mudah, Begini Cara Membuat Lidah Kucing yang Renyah dan Gurih Manis
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini