Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Berita Bunuh Diri Jadi Pemicu Keinginan Bunuh Diri? Ini Kata Ahli

Meniru tindakan bunuh diri menjadi kekhawatiran bagi para ahli. Orang tidak hanya meniru perilaku yang mereka lihat di berita. Apa solusinya?

10 Juni 2018 | 11.30 WIB

ilustrasi breaking news (pixabay.com)
Perbesar
ilustrasi breaking news (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Peristiwa bunuh diri yang dilakukan koki selebriti, Anthony Bourdain, dan juga perancang busana, Kate Spade, beberapa waktu lalu cukup mengejutkan dunia. Yang menjadi perhatian para ahli adalah dampak dari maraknya pemberitaan tersebut bagi masyarakat. Khususnya, bagi orang-orang yang memiliki potensi untuk melakukan bunuh diri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari Newsday, banyaknya pemberitaan mengenai bunuh diri , terlebih yang dilakukan oleh tokoh terkenal, dapat menjadi pemicu bagi orang-orang yang sudah berpikir untuk mengambil nyawa mereka sendiri. Penting untuk mengetahui bahwa selalu menjadi langkah yang tepat dengan meminta bantuan pada orang terdekat terkait masalah Anda. Ataupun sebaliknya, bertanya pada teman atau orang yang dicintai jika mereka membutuhkan bantuan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Jadi, apa yang sebaiknya dilakukan jika maraknya berita tentang bunuh diri dapat memicu Anda atau orang terdekat Anda?

Baca juga: Heboh Bunuh Diri (Lagi), Mungkinkah Mencegahnya? Simak 4 Hal Ini

Asisten profesor di Konseling Kesehatan Mental Klinis Argosy University Atlanta, dr. Melinda Paige, mengatakan bahwa banyaknya pemberitaan bunuh diri dapat mengembalikan perasaan-perasaan putus asa juga kesedihan yang mereka alami. Tidak hanya kesedihan, katanya dikutip dari Bustle, rasa marah juga dapat muncul.

Maka, menghindari atau berhenti melihat pemberitaan terkait bunuh diri di media merupakan langkah awal yang bisa dilakukan. “Depresi adalah penyakit mental yang serius,” ucap Melinda kepada Bustle, “Jika seseorang mengalaminya dan media menjadi pemicu tindakan lebih ekstrem, penting untuk berhenti melihatnya.”

Meniru tindakan bunuh diri menjadi kekhawatiran bagi para ahli. Orang tidak hanya meniru perilaku yang mereka lihat di berita. Pemberitaan tentang bunuh diri sering mengingatkan orang-orang tentang kesepian atau depresi diri mereka sendiri. 

Namun, selain berhenti ‘melahap’ berita terkait bunuh diri di media, jangan lupakan untuk menjangkau diri terhadap orang lain. Apa pun yang dapat Anda lakukan untuk menjangkau dan mengungkapkan penderitaan Anda agar didengar, sangatlah penting. Bangun terus koneksi dengan teman, keluarga, kekasih atau komunitas Anda. Peningkatan dalam merawat diri juga bisa sangat membantu untuk menenangkan pikiran Anda.

Baca: Belajar dari Kasus Kate Spade: Jangan Abaikan Gangguan Mental

Kemudian, jika Anda khawatir tentang seseorang yang Anda sayangi dengan masalah depresi, selalu tanyakan bagaimana keadaan mereka. Lalu, dengarkan jawabannya. Jangan memberikan saran atau bahkan mengabaikannya. Karena banyak sekali yang semakin terpuruk saat mereka berusaha menceritakan masalahnya, namun dipandang remeh orang lain.

BUSTLE | NEWSDAY

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus